Page 598 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 598

DUA TAHUN TERAKHIR, BP2MI TEMPATKAN 169 RIBU ORANG PEKERJA MIGRAN
              INDONESIA

              Selama 2 tahun terakhir kerja Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terganggu
              akibat pandemi Covid-19, namun tidak menghentikan penempatan PMI yakni sebanyak 113 ribu
              PMI di tahun 2020 dan 56 ribu di tahun 2021.

              "Ini adalah tanggung jawab yang harus diemban di tengah minimnya anggaran yang dialokasikan
              kepada  BP2MI,"  kata  Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  Benny
              Rhamdani,  dalam  acara  Migrants  Day  2021  di  kantor  BP2MI,  Jakarta  Selatan,  Sabtu
              (18/12/2021).

              Saat ini, anggaran BP2MI hanya sekitar Rp 260 milyar, padahal ada 9 juta PMI yang tersebar di
              150  negara  penempatan.  BNP2TKI  merupakan  lembaga  Pemerintah  Non  Departemen  di
              Indonesia  yang  mempunyai  fungsi  pelaksanaan  kebijakan  di  bidang  penempatan  dan
              perlindungan  Tenaga  Kerja  Indonesia  di  luar  negeri  atau  pekerja  migran  Indonesia  secara
              terkoordinasi dan terintegrasi.

              Benny  mengatakan,  pihaknya  terus  berupaya  melakukan  inovasi  terkait  pelayanan  dan
              pelindungan kepada PMI, seperti fasilitas lounge dan fast track bagi PMI di bandara, yang juga
              akan disediakan di bandara-bandara yang menjadi gerbang keberangkatan para PMI.

              "Kami juga telah membangun Command Center sebagai pusat kendali dari BP2MI yang memiliki
              single big data sebagai upaya pelindungan kepada para PMI.

              Tak hanya itu, tapi dibuat juga Peraturan BP2MI Nomor 09 Tahun 2020 tentang Pembebasan
              Biayan Penempatan PMI bagi sepuluh sektor jabatan," papar Benny.

              Benny  juga  mengapresiasi  Menteri  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN),  Erick  Thohir  yang
              menyatakan dengan bangga bahwa dia adalah mantan pekerja migran Indonesia. "Pernyataan
              tersebut menjadi inspirasi bahwa menjadi PMI adalah pekerjaan terhormat," puji Benny.

              Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. Ma'ruf Amin mengapresiasi khususnya kepada
              PMI yang tersebar di seluruh dunia. "Bekerja di luar negeri, di lingkungan yang asing dan jauh
              dari rumah pasti tidak mudah.
              Namun, saya harap para PMI nantinya dapat kembali ke Tanah Air dengan berbekal pengetahuan
              dan jejaring bagi untuk memperkuat dirinya sendiri, keluarga, dan komunitasnya," ujar Ma'ruf.

              Sambutan dan apresiasi juga disampaikan secara langsung di lokasi acara oleh Wakil Ketua II
              Komite III DPD RI, Evi Apita Maya; Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK),
              Livia  Istania  DF  Iskandar;  dan  Staf  Ahli  Menteri  Bidang  Penguatan  Reformasi  Birokrasi
              Kementerian Hukum dan HAM, Iwan Kurniawan.

              Acara  kemudian  dilanjutkan  dengan  pemberian  penghargaan  PMI  Award  untuk  orang-orang
              inspiratif yang terbagi menjadi tiga kategori. Untuk kategori PMI dan Tokoh Pejuang Keadilan
              dan Kemanusiaan, penghargaan diberikan kepada Parti Liyani, Etty Thoyib, mendiang Adelina
              Sau, Sugiyem, Almh. Tuti Turtilawati, dan Anis Hidayah.

              Kategori kedua yaitu Purna PMI Wirausahawan diraih oleh Sulistianingsih, Nurchaeti, Wahyudi
              Chandra, Sutriyana Bambang Sutrisno, Roni Noila, Ida Susiwanti, dan Asmuni.

              Kategori  ketiga,  yakni  PMI  inspiratif  diperoleh  oleh  Airlangga  Hartarto,  Erick  Thohir,  Nuryati
              Solapari, Siti Hafsoh, Dwi Tantri, Yanuar Nugroho, Arif Muhammad (Mak Beti), Farida Nurhan
              (Omay), Heni Sri Sundani Nasri, Habiburrahman, dan Yohanes Saban.

                                                           597
   593   594   595   596   597   598   599   600   601   602   603