Page 379 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 379

Bukan saja menghadap,  Presiden Jokowi  pun membeberkan mengenai banyaknya disinformasi
              yang tersebari di kalangan masyarakat.
              Jokowi melihat adanya penolakan  UU Cipta Kerja  karena pada dasarnya dilatarbelakangi oleh
              disinformasi mengenai substansi dan hoaks di media sosial.

              Selain itu  Presiden Jokowi  pun memaparkan pernyataan dan  penjelasan  secara terperinci
              tujuan dan maksud dalam  UU Cipta Kerja  tersebut.

              Berikut  ini  tribunjabar.id  rangkum  pernyataan    Presiden  Jokowi    :    Dalam  undang-undang
              tersebut  terdapat  11  klaster  yang  secara  umum  bersetujuan  untuk  melakukan  reformasi
              struktural untuk mempercepat transformasi ekonomi.

              Adapun klaster tersebut :  - Urusan penyederhanaan perizinan  - Urusan persyartaan investasi  -
              Urusan ketenagakerjaan  - Urusan pengadaan bahan  - Urusan kemudahan berusaha  - Urusan
              riset dan informasi  - Urusan administrasi pemerintahan  - Urusan pengenaan sanksi  - Urusan
              kemudahan pemberdayaan dan perlindungan UMKM  - Urusan investasi dan proyek pemerintah
              - Urusan Kawasan Ekonomi  Dalam rapat tersebut Jokwi tegaskan alasan negara memerlukan
              UU Cipta Kerja  tersebut.

              Pertama:  Menurut Jokowi, setiap tahun ada sekitar 1,9 juta penduduk usia kerja baru, anak
              muda yang masuk ke pasar kerja, sehingga kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat-sangat
              mendesak.

              Ia  juga  tak  memungkiri,  dalam  kondisi  di  tengah  pandemi,  terdapat  kurang  lebih  6,9  juta
              pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak Covid-19  Kemudian, sebanyak 87 persen dari
              total penduduk pekerja memiliki tingkat pendidikan tingkat SMA ke bawah, di mana 39 persen
              berpendidikan  sekolah  dasar,  sehingga  perlu  mendorong  penciptaan  lapangan  kerja  baru
              khususnya di sektor padat karya.

              Hal itu yang baginya negara membutuhkan rancangan dan strategi baru untuk menyediakan
              lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para pencari kerjja dan para pengangguran.

              Kedua:  Berdasarkan pernyataan  Presiden Jokowi  , dengan  UU Cipta Kerja  , akan memudahkan
              masyarakat khususnya UMK ( usaha mikro kecil) untuk memnbuka usaha baru.

              Regulasi yang tumpang tindih dan prosuder yang rumit di pangkas.

              Perizinan usaha untuk UMK (usaha mikro kecil) tidak dilakukan lagi. Cukup hanya pendaftaran
              saja. Pembentukkan PT, atau perseroan juga dipermudah. Tidak ada lagi pembatasan modal
              minimum.

              Pembentukkan koperasi juga dipermudah. Dengan jumlah 9 orang saja maka koperasi sudah
              bisa dibentuk.

              "Kita harapkan akan semakin koperasi-koperasi di tanah air,"  "UMK ( usaha mikro kecil) yang
              bergerak di sektor makanan dan minuman, sertifikasi halal dibiayai pemerintah atau gratis."  "Izin
              kapal  nelayan  penangkap  ikan  misalnya,  (perizinan)  hanya  ke  Unit  Kementerian  KKP  saja."
              "Kalau sebelumnya, harus mengajukan ke Kementerian KKP, Kementerian Perhubungan, dan
              instansi yang lain, sekarang ini cukup dari Unit Kementerian KKP saja," tegasnya.

              Ketiga:  UU Cipta Kerja mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.

              "Ini  jelas,  karena  dengan  penyederhanaan,  dengan  memotong, dengan  mengitergrasikan  ke
              dalam sistem perizinan secara elektronik, maka pungli dapat dihindarkan,"  "Namun saya melihat
              adanya  unjuk  rasa  penolakan    UU  Cipta  Kerja    yang  pada  dasarnya  dilatarbelakangi  oleh
              disinformasi mengenai substansi dan hoax di media sosial," papar Jokowi.
                                                           378
   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384