Page 380 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 380

Dalam pernyataan tersebut Jokowi pun membeberkan disinformasi yang tidak benar tersebar di
              masyarakat tentang  UU Cipta Kerja  tersebut .
              -  Tentang  disinformasi  penghapusan  UMP  (  Upah  Minimum  Provinsi),  UMK  (Upah  Minimum
              Kota/Kabupaten), UMSP (Upah Minimum Sektoral Provinsi)  Faktanya tidak benar, UMR (Upah
              Minimum Regional) tetap ada.

              - Tentang diisinformasi, upah dihitung per jam.

              Faktanya, tidak ada perubahan, upah dihitung berdasarkan waktu dan hasil.
              - Tentang disinformasi semua cuti: sakit, pernikahan, baptis, kematian, melahirkan dihapuskan
              dan  tidak  ada konfensasi   Faktanya tidak  benar,  hak  cuti  tetap  ada  dan  dijamin   - Tentang
              disinformasi,  perusahaan  bisa  mem-PHK  kapanpun  secara  sepihak    Faktanya,  tidak  benar,
              perusahaan  tidak  bisa  mem-PHK  secara  sepihak    -  Tentang  disinformasi,  jaminan  sosial
              kesejahteraan lainnya hilang  Faktanya, tidak benar, jaminan sosial kesejahteraan tetap ada  -
              Tentang disinformasi, dihapusnya AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)  Faktanya, tidak benar,
              AMDAL tetap ada bagi industri besar harus studi yang ketat  Tetapi bagi UMKM lebih ditekankan
              pada pendampingan dan pengawasan   - Tentang disinformasi,  UU Cipta Kerja  mendorong
              komersialisasi  pendidikan    Faktanya,  tidak  benar,  yang  di  atur  hanya  pendidikan  formal  di
              kawasan ekonomi khusus  Sedangkan perizinan pendidikan tidak diatur di dalam  UU Cipta Kerja
              Tentang  disinformasi,  keberadaan  Bank  Tanah    Jokowi  menjelaskan,  Bank  tanah  diperlukan
              untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, kepentingan pembangunan nasional, pemerataan
              ekonomi dan konsolidasi lahan serta reforma agraria.

              "Ini sangat penting untuk mengakses masyarakat terhadap kepemilikan tanah dan lahan,"  "Saya
              tegaskan  kembali    UU  Cipta  Kerja    ini  tidak  melakukan  resentralisasi  kemenangan  dari
              pemerintah daerah ke pemerintah pusat," tegasnya.

              Presiden  menjelaskan,  perizinan  berusaha  dan  pengawasan  tetap  dilakukan  oleh  pemerintah
              daerah  sesuai  dengan  NSPK  (Norma  Statistik  Prosedur  Kriteria)  yang  ditetapkan  pemerintah
              pusat.

              Hal  tersebut  juga  bertujuan  agar  menciptakan  standar  yang  baik  di  seluruh  daerah  dan
              penetapan NSPK dapat diatur nanti dalam PP (Peraturan Pemerintah).
              Selain itu kewenangan perizinan untuk non perizinan berusaha tetap ada di Pemda, sehingga
              tidak ada perubahan.

              "Saya tegaskan kembali bahwa UU Cipta Kerja ini membutuhkan sekali peraturan pemerintah PP
              dan Peraturan Presiden atau Perpres," ungkapnya.

              BREAKING NEWS: Bioskop di Kota Bandung Sudah Buka, Ini Kata Penonton Setelah 7 Bulan
              Tidak Menonton  Soal UU Cipta Kerja, Jokowi Minta Gubernur Satu Suara Mendukung, Emil Kirim
              Surat Minta UU Dicabut  Selanjutnya,  Presiden Jokowi  menegaskan, setelah penetapan  UU
              Cipta Kerja  akan hadir PP dan Perpres tersebut paling lambat 3 bulan setelah diundangkan.

              Dalam jangka waktu tersebut, pemerintah mengundang masukan masyarakat.

              Menurut Jokowi, perumusan UU tersebut masih terbuka usulan-usulan dan masukan dari daerah-
              daerah  Pemerintah berkeyakinan melalui  UU Cipta Kerja  , jutaan pekerja dapat memperbaiki
              kehidupan layak, dan penghidupan bagi keluarga  Bila masih ada ketidakpuasan terhadap UU
              Cipta Kerja dapat mengajukan uji materi atau yudisial review melalui MK (Mahkamah Konstitusi)
              Wakil  Presiden  Kesembilan  RI  Dilarikan  ke  RSPAD  Gatot  Subroto,  Bukan  karena  Covid-19
              Presiden  Jokowi  Tanggapi  Surat  Gubernur  Ridwan  Kamil  soal  UU  Cipta  Kerja,  Diminta  Satu
              Narasi.

                                                           379
   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385