Page 398 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 398

neutral  -  Maman  Abdurahman  (anggota  Komisi  VII  DPR RI  Fraksi  Partai  Golkar)  Pemerintah
              ketika ingin meluncurkan Omnibus Law ini bahkan sudah ancang-ancang sejak pidato pelantikan
              Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019. Jadi ini merupakan keinginan Presiden Jokowi yang
              sudah disampaikan sejak tahun lalu

              negative - Maman Abdurahman (anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar) Jadi adanya
              anggapan stakeholders tidak dilibatkan dalam proses pembentukan dan pembahasan RUU Cipta
              Kerja, tidak benar

              neutral - Maman Abdurahman (anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar) Ini menunjukkan
              niat dan kesungguhan pemerintah dan DPR untuk mendengarkan suara rakyat, suara buruh
              lewat perwakilan mereka. Sehingga DPR juga mempunyai banyak masukan dari pertemuan itu

              neutral  -  Fajar  Laksono  (Juru  Bicara  MK)  Insyaallah,  MK  enggak  akan  terkurangi  kejernihan
              berpikirnya dengan peristiwa apa pun, apalagi menyangkut kebenaran dan keadilan berdasarkan
              UUD.  Publik  silakan  ikut  memantau  proses  penanganan  perkara,  mari  ikut  memastikan
              penanganan perkara berjalan sesuai koridor ketentuan peraturan perundang-undangan

              negative - Fajar Laksono (Juru Bicara MK) Prosedurnya dengan hukum acara untuk perkara PUU
              (pengujian  undang-undang)  seperti  biasanya,  diterima,  diverifikasi,  diregistrasi,  disidangkan,
              kemudian diputus
              negative - Azis Syamsuddin (Wakil Ketua DPR RI) Diuji materi di MK bukan hanya ini. Jadi tolong
              cek statistiknya, saya punya data yang diuji di MK, undang-undang produk DPR dan pemerintah
              itu cukup banyak. Jadi bukan hanya ini

              neutral - Donny Gahral Adian (Tenaga Ahli Utama KSP) Kalau ada yang merasa tidak puas, ya
              kan ada mekanisme konstitusional yaitu judicial review dan pemerintah siap menghadapi itu



              Ringkasan

              Presiden Jokowi mempersilakan pihakpihak yang tidak puas dengan Undang-Undang Cipta Kerja
              mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Uji materi (  judicial review  ) dikatakan
              Presiden langkah yang paling tepat sesuai dengan konstitusi jika ada pihak yang merasa hak
              dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan karena berlakunya Undang-Undang tertentu.
              Selain  itu,  Menko  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  dikatakannya  juga  sudah  menggelar
              pertemuan dengan berbagai kalangan, termasuk buruh sebanyak tiga kali. Kemudian pertemuan
              lainnya juga dilakukan oleh Menko Polhukam Mahfud MD dengan perwakilan buruh sebanyak
              dua kali. Selanjutnya, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah disebutnya juga melakukan pertemuan
              untuk mendengarkan masukan dari buruh dan pekerja hingga kurang lebih 14 kali.



              JIKA TAK PUAS, SILAKAN UJI MATERI

              Presiden Jokowi mempersilakan pihakpihak yang tidak puas dengan Undang-Undang Cipta Kerja
              mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Uji materi (  judicial review  ) dikatakan
              Presiden langkah yang paling tepat sesuai dengan konstitusi jika ada pihak yang merasa hak
              dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan karena berlakunya Undang-Undang tertentu.
              "Kalau masih ada, jika masih ada ketidakpuasan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja ini, silakan
              mengajukan uji materi atau  judicial review  melalui MK," kata Presiden Joko Widodo dalam
              siaran  langsung  jumpa  pers  via  kanal    YouTube    Sekretariat  Presiden,  Jumat  (9/10).  Dalam
              kesempatan tersebut, Presiden juga sempat meluruskan terkait hoaks mengenai UU Cipta Kerja
              yang berkembang di masyarakat.

                                                           397
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403