Page 395 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 395

Dengan  kata  lain,    UU  Cipta  Kerja    memberikan  jaminan  kepada  para  pelaku  UMK  untuk
              mendapatkan sertifikasi halal secara cuma-cuma.
              Proses perizinan lainnya yang hendak disederhanakan melalui  UU Cipta Kerja  ini ialah izin bagi
              kapal  nelayan  penangkap  ikan  untuk  dapat  beroperasi.  Kepala  Negara  menjelaskan  bahwa
              perizinan tersebut akan semakin dimudahkan dengan pengurusan di satu pintu.

              "Kalau  sebelumnya  harus  mengajukan  ke  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan  (KKP),
              Kementerian Perhubungan, dan instansi-instansi yang lainnya, sekarang ini cukup dari unit di
              KKP saja," ucapnya.

              Aturan tersebut diharapkan dapat semakin memudahkan para nelayan kecil dan memajukan
              industri perikanan di Tanah Air.

              Muara  dari  keseluruhan  penyederhanaan  regulasi  yang  berbelit  dan  kemudahan-kemudahan
              yang diberikan kepada para pelaku UMK tersebut ialah untuk mendukung upaya pencegahan
              dan pemberantasan korupsi di Tanah Air.

              "Ini jelas karena dengan menyederhanakan, memotong, dan mengintegrasikan ke dalam sistem
              perizinan secara elektronik maka pungutan liar dapat dihilangkan," kata Presiden.

              Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa izin Analisis mengenai Dampak Lingkungan (amdal)
              tidak  dihapus  dan  tetap  ada  dalam  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja.  Hal  itu  sekaligus
              meluruskan disinformasi yang beredar di masyarakat.
              "Itu tidak benar. Amdal tetap ada. Bagi industri besar harus studi amdal yang ketat, tetapi bagi
              UMKM lebih ditekankan pada pendampingan dan pengawasan," ujarnya dalam keterangan resmi
              pada Jumat, 9 Oktober 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

              Sebaliknya,  UU Cipta Kerja  justru mengintegrasikan izin lingkungan tersebut ke dalam perizinan
              berusaha.

              Selain untuk memudahkan sistem perizinan yang ada, integrasi itu juga menjadi dasar untuk
              penguatan  penegakan  hukum  bagi  pelanggarnya  yang  akan  berimplikasi  langsung  bagi  izin
              berusaha yang mereka miliki.

              Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, yang pada Rabu, 7 Oktober 2020,
              kemarin  memberikan  keterangan  pers  bersama  di  Kementerian  Koordinator  Bidang
              Perekonomian menjelaskan bahwa prinsip dan konsep dasar pengaturan Amdal dalam  UU Cipta
              Kerja  tidak mengalami perubahan dan justru menguatkan perlindungan lingkungan.

              "Kalau dulu, ada masalah dengan lingkungan, izin lingkungannya dicabut tapi usahanya bisa saja
              tetap berjalan. Sekarang (dengan  UU Cipta Kerja  ) menjadi lebih kuat. Kalau ada masalah di
              (izin) lingkungan, lalu digugat perizinan berusahanya jadi itu bisa langsung kena di perizinan
              usahanya," ucap Siti Nurbaya Bakar.

              "Oleh  karena  itu,  tidak  benar  apabila  dikatakan  bahwa  Undang-Undang  ini  melemahkan
              perlindungan lingkungan," imbuhnya.

              Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Undang-Undang (UU) Cipta Kerja tidak menjadikan
              pemerintah melakukan resentralisasi kewenangan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
              Menurutnya, perizinan berusaha dan pengawasannya tetap dilakukan oleh pemerintah daerah
              sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat.

              Demikian disampaikan  Presiden Joko Widodo  saat memberikan keterangan pers terkait Undang-
              Undang Cipta Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 9 Oktober 2020.
                                                           394
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400