Page 390 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 390

JOKOWI LURUSKAN DISINFORMASI UU CIPTAKER

              PRESIDEN  Joko  Widodo  menegaskan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  dibutuhkan  untuk
              mempercepat transformasi ekonomi dan membuka lapangan kerja baru sebanyak-banyaknya.
              Presiden juga menyebut terjadinya penolakan dan aksi demonstrasi di berbagai daerah antara
              lain dipicu oleh maraknya disinformasi dan hoaks di media sosial soal UU tersebut.

              Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin, Presiden meluruskan sejumlah
              isu  terkait  UU  Ciptaker,  antara  lain  mengenai  penghapusan  upah  minimum  provinsi,  upah
              minimum  kabupaten/kota  dan  upah  minimum  sektoral  provinsi.  "Hal  ini  tidak  benar  karena
              faktanya upah minimum regional tetap ada," jelas Jokowi.

              Presiden  juga  menegaskan  tidak  ada  perubahan  sistem  pengupahan  pekerja.  "Ada  yang
              menyebut bahwa upah minimum dihitung per jam. Ini tidak benar. Tidak ada perubahan dengan
              sistem sekarang. Upah bisa dihitung berdasarkan waktu dan berdasarkan hasil," ucapnya.

              Dia juga membantah kabar yang menyebutkan hak cuti pekerja dihapus tanpa kompensasi. "Hak
              cuti tetap ada dan dijamin," ujar Jokowi.

              Dikatakannya, perusahaan juga tidak bisa memutus kerja atau PHK secara sepihak. "Kemudian
              juga  pertanyaan  mengenai  benarkah  jaminan  sosial  dan  kesejahteraan  lainnya  hilang?  Yang
              benar, jaminan sosial tetap ada," ucap Jokowi.

              Bantahan lainnya soal penghapusan analisis mengenai dampak lingkungan dalam izin berusaha.
              Dalam UU Ciptaker, Jokowi menegaskan amdal tetap harus dilakukan.

              "Bagi industri besar, harus ada studi amdal yang ketat, tetapi bagi UMKM lebih ditekankan pada
              pendampingan dan pengawasan," ucapnya.

              Jokowi  juga  menyoroti  soal  Bank  Tanah  yang  diperlukan  untuk  menjamin  kepentingan
              pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, serta konsolidasi lahan dan reforma agraria.

              Terkait  komersialisasi  pendidikan,  Presiden  menyebut  yang  diatur  dalam  UU  Ciptaker  hanya
              pendidikan formal di kawasan ekonomi khusus, sedangkan perizinan untuk institusi pendidikan,
              termasuk pesantren, masih menggunakan aturan yang selama ini berlaku.

              Selain itu, kata Jokowi, UU Ciptaker akan mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan
              korupsi. Dengan pemangkasan prosedur birokrasi, diharapkan tidak ada lagi pungutan liar.

              Kepada  para  kepala  daerah,  Presiden  menegaskan  bahwa  UU  Ciptaker  bukan  untuk
              meresetralisasi kewenangan dari daerah ke pusat. Pemda tetap memiliki kewenangan perizinan
              sesuai dengan norma, standar prosedur, dan kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat.

              Usut pelaku perusakan  Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, kemarin meminta ke- polisian
              untuk  menangkap  dalang  dan  pelaku  perusakan  fasilitas  umum  di  Malioboro  saat  terjadi
              demonstrasi menolak UU Ciptaker. "Malioboro ialah sumber penghidupan banyak orang, kalau
              dirusak, yang rugi ialah rakyat," katanya.

              Di Jakarta, Polda Metro Jaya menahan 1.192 orang terkait demo menolak omnibus law. Kepala
              Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan mereka difasilitasi oleh orang
              yang tak bertanggung jawab. Dalang itu diduga memberi sejumlah uang dan transportasi untuk
              berbuat rusuh selama unjuk rasa.

              Ia  mengaku  akan  mendalami  pihak  yang  mengerahkan  kelompok  tersebut.  "Kita  ambil
              keterangan mereka semuanya kemudian nanti kita ambil CCTV, siapa saja yang merusak," kata
              Yusri. (Ins/AT/Faj/X-11).


                                                           389
   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395