Page 386 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 386

Judul               Omnibus Law, Satu Terobosan Hukum Modern
                Nama Media          mediaindonesia.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://mediaindonesia.com/read/detail/351549-omnibus-law-satu-
                                    terobosan-hukum-modern
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-10-10 03:00:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              DPR, Senin (5/10/2020), telah mengetokkan palu tanda disahkannya RUU Omnibus Law Cipta
              Kerja  (Ciptaker)  menjadi  UU.  Pengesahan  itu  dilakukan  dalam  rapat  paripurna  ke-7  masa
              persidangan I 2020-2021 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.  Pada satu sisi, formulasi
              atau pembentukan UU Ciptaker itu dianggap tidak dilakukan secara demokratis karena tidak
              banyak  melibatkan  partisipasi  publik.  Di  sisi  lain,  secara  substansi  UU  ini  dinilai  berpotensi
              memberikan  dampak  buruk  bagi  masyarakat  secara  luas,  terutama  pada  sektor  yang
              berhubungan dengan pekerja atau buruh.



              OMNIBUS LAW, SATU TEROBOSAN HUKUM MODERN

              DPR, Senin (5/10/2020), telah mengetokkan palu tanda disahkannya RUU Omnibus Law Cipta
              Kerja  (Ciptaker)  menjadi  UU.  Pengesahan  itu  dilakukan  dalam  rapat  paripurna  ke-7  masa
              persidangan I 2020-2021 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

              Dari 9 fraksi yang ada, setidaknya ada 7 fraksi yang menyetujui RUU itu disahkan menjadi UU,
              yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PPP, dan PAN. Namun, pengesahan RUU Ciptaker
              menjadi  UU  justru  menuai  polemik  dan  menarik  reaksi  publik.  Berbagai  elemen  masyarakat
              menyatakan penolakan terhadap pengesahan UU Ciptaker karena dianggap cacat, baik secara
              prosedural maupun material.
              Pada satu sisi, formulasi atau pembentukan UU Ciptaker itu dianggap tidak dilakukan secara
              demokratis karena tidak banyak melibatkan partisipasi publik. Di sisi lain, secara substansi UU
              ini dinilai berpotensi memberikan dampak buruk bagi masyarakat secara luas, terutama pada
              sektor yang berhubungan dengan pekerja atau buruh.
              Kebutuhan  hukum    Secara  umum,  UU  Omnibus  Law  Ciptaker  ini  merupakan  konsep
              'penyederhanaan'  aturan  hukum  atau  peraturan  perundang-undangan  yang  dibuat  dengan
              tujuan 'mengevaluasi' atau merevisi beberapa, atau bahkan puluhan UU yang disharmoni atau
              tumpang tindih ke dalam 1 payung hukum.




                                                           385
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391