Page 404 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 404

Presiden Konfederasi Sarbumusi Syaiful Bahri Anshori menilai, secara umum UU Cipta Kerja yang
              disahkan pada Senin (5/10/2020) terlalu prematur untuk dibahas apalagi disahkan. UU Cipta
              Kerja ini dinilai lebih berorientasi kebijakan perburuhan ramah pasar (market-friendly paragidm)
              dengan karakter neoliberalisme yang kuat yang ditandai dengan deregulasi, fleksibilitas, efesiensi
              serta penarikan peran dan tanggung jawab negara terhadap warga negaranya.

              Lebih jauh Sarbumusi menganggap, UU Cipta Kerja berpotensi melegalkan pelanggaran HAM
              (legalized violation of human rights) melalui instrumen omnibus law. "Dengan memperlemah
              proteksi, RUU ini berpotensi untuk mempromosikan pemiskinan struktural melalui kapitalisme
              yang  dikonsolidasikan  dan  dilegalkan,"  katanya  dalam  pernyataan  sikap  resmi  melalui
              keterangan tertulis, Jumat (9/10/2020).

              Karena  itu,  Sarbumusi  meminta  kepada  Presiden  Joko  Widodo  untuk  segera  menerbitkan
              Peraturan Pengganti Undang-Undang Cipta Kerja.

              "Meminta  dengan  tegas  kepada  Presiden  Republik  Indonesia  Bapak  Joko  Widodo  untuk
              menerbitkan Perppu atas Undang-Undang Cipta kerja dalam waktu secepatnya. Niat baik untuk
              menciptakan lapangan kerja harus dibarengi dengan kepastian perlindungan dan jaminan hak-
              hak buruh sepenuhnya, bukan malah direduksi seperti yang terlihat di UU Cipta Kerja," ungkap
              Syaiful.

              Dikatakan  Saiful,  Konfederasi  Sarbumusi  dengan  tegas  menolak  UU  CIpta  Kerja  Kluster
              Ketenagakerjaan karena dianggap akan semakin menyengsarakan pekerja dan akan melakukan
              gerakan-gerakan yang bersifat konstitusional.

              "Kami akan melakukan gerakan kosntitusional dengan cara mengajukan judicial review kepada
              Mahkamah Konstitusi, dan membersamai gerakan-gerakan serupa untuk klaster-klaster lainnya,"
              katanya.

              Lebih  lanjut  Syaiful  mengatakan  akan  menginstruksikan  kepada  seluruh  anggota  Sarbumusi
              untuk menyampaikan aspirasi ini di daerah-daerah agar masyarakat mengerti UU Cipta Kerja
              sangat berbahaya dan akan memperburuk nasib pekerja di Indonesia.

              "Mengintruksikan  kepada  seluruh  basis,  DPC,  DPW  dan  federasi  untuk  menyuarakan  sikap
              organisasi  dengan  cara  dan  bentuk  diseusaikan  dengan  kondisi  di  masing-masing  tingkat
              kepengurusan  organisasi  dengan  selalu  memegang  prinsip-prinsip  perjuangan  buruh  dan
              kemasalahatan masyarakat banyak," paparnya.

              (muh).

























                                                           403
   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409