Page 445 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 445

Said mengatakan, dalam UU Cipta Kerja yang wajib ditetapkan adalah upah minimum provinsi
              (UMP).
              Adapun yang diinginkan buruh adalah UMSK tetap ada dan UMK ditetapkan sesuai UU 13 Tahun
              2013 tanpa syarat, dengan mengacu kepada kebutuhan hidup layak (KHL).

              3. Benarkah upah buruh dihitung per jam?  Mengenai informasi yang beredar soal waktu kerja
              yang  eksploitatif  juga dipastikan hoaks. Kominfo menjelaskan waktu kerja tetap sesuai dengan
              ketentuan sebelumnya.

              Disebutkan bahwa menurut Pasal 77, ada opsi waktu kerja yang diatur, yaitu sebagai berikut:
              Sementara itu menurut Said, aturan dalam omnibus law (tentang perubahan terhadap Pasal 88B
              UU 13 Tahun 2003) memungkinkan adanya pembayaran upah satuan waktu, yang bisa menjadi
              dasar pembayaran upah per jam.

              "Di  mana  upah  per  jam  yang  dihitung  per  jam  ini  pernah  disampaikan  oleh  Menteri
              Ketenagakerjaan, sebagaimana bisa kita telusuri kembali dari berbagai pemberitaan di media
              dengan mengetik 'pemerintah akan terapkan upah per jam' di google untuk melihat beritanya,"
              katanya.

              Adapun permintaan buruh adalah menegaskan di dalam Ommibus Law  UU Cipta kerja  , bahwa
              upah per jam tidak dibuka ruang untuk diberlakukan.

              4. Benarkah hak cuti hilang dan tidak ada kompensasi?  Informasi yang beredar terkait pasal
              yang menghilangkan hak cuti pekerja dinyatakan sebagai informasi bohong oleh Kominfo.

              Pemerintah memastikan perusahaan wajib memberikan waktu istirahat dan cuti bagi pekerja.
              Soal cuti kerja itu menurut Johnny ada di Pasal 89, ayat 1.

              Namun menurut Said, cuti panjang bukan lagi kewajiban yang harus diberikan pengusaha atau
              perusahaan, sehingga berpotensi hilang.

              Said mengatakan dalam UU 13 tahun 2003 Pasal 79 Ayat (2) huruf d diatur secara tegas, bahwa
              pengusaha  harus  memberikan  hak  cuti  panjang  selama  2  bulan  kepada  buruh  yang  sudah
              bekerja selama 6 (enam) tahun.

              "Sedangkan dalam omnibus law, pasal yang mengatur mengenai cuti panjang diubah, sehingga
              cuti panjang bukan lagi kewajiban pengusaha," kata Said.

              Buruh  juga  meminta  agar  cuti  haid  dan  melahirkan  tidak  dipotong  upahnya.  Sebab  kalau
              upahnya dipotong, maka buruh akan cenderung untuk tidak mengambil cuti.

              "Karena  meskipun  cuti  haid  dan  melahirkan  tetap  ada  di  undang-undang,  tetapi  dalam
              pelaksanaan di lapangan tidak akan bisa berjalan jika upahnya dipotong, karena pengusaha akan
              memaksa  secara  halus  buruh  perempuan  tidak mengambil  cuti  haid  dengan  menakut-nakuti
              upahnya akan dipotong," ungkapnya.
              Adapun permintaan buruh adalah, semua hak cuti buruh dikembalikan sebagaimana yang diatur
              dalam UU 13 tahun 2003.

              5. Benarkah outsourcing di semua jenis industri dan dengan kontrak seumur hidup?  Informasi
              soal outsourcing yang diterapkan untuk semua pekerjaan juga dipastikan Kemenkominfo adalah
              berita bohong.

              Menurut  Kemenkominfo faktanya  UU  Cipta  Kerja  mengharuskan perjanjian  kerja outsourcing
              mencantumkan perlindungan hak-hak pekerja dengan tetap memperoleh jaminan sosial pekerja.


                                                           444
   440   441   442   443   444   445   446   447   448   449   450