Page 522 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 522

KETUA DPRD JOMBANG TANDA TANGANI TUNTUTAN TOLAK OMNIBUS LAW

              Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Mas'ud Zuremi saat menemui mahasiswa yang melakukan
              demonstrasi  menolak  pengesahan  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  di  depan  Gedung  DPRD
              Jombang, Jumat (09/10). (arif yulianto/bhirawa).

              Beberapa elemen mahasiswa melakukan demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-
              Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-
              RI). Aksi demo mahasiswa di Jombang ini dilakukan di Bundaran Ringin Contong, Jombang dan
              di Depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Jumat (09/10).
              Saat  menemui  mahasiswa  yang  berdemo,  Ketua  DPRD  Kabupaten  Jombang,  Mas'ud  Zuremi
              menandatangani tuntutan para mahasiswa untuk menolak pengesahan RUU Omnibus Law Cipta
              Kerja.

              Ketua  DPRD  Kabupaten  Jombang,  Mas'ud  Zuremi  mengatakan,  sebagaimana  yang
              disampaikannya kepada para mahasiswa, dirinya merasa berterima kasih kepada para aktifis
              mahasiswa di Jombang yang melaksanakan demo di depan Gedung DPRD Jombang, meskipun
              sebelumnya tidak ada pemberitahuan audeiensi dengan DPRD Jombang.

              "Yang  ada  itu pemberitahuan  kepada  Kapolres  (Jombang),  untuk  melakukan  aksi.  Kemudian
              Kapolres  koordinasi  dengan  DPRD,  dalam  hal  ini  saya  ditelpon  berkali-kali,  untuk  bisa
              mengkondisikan audiensi di sini," kata Mas'ud Zuremi usai menemui mahasiswa.

              Sehingga  dengan  itu,  pihaknya  meminta  agar  ketika  audiensi,  dari  elemen  mahasiswa
              menyiapkan 15 sampai 20 orang.

              "Tapi  tidak  mau.  Pagi  tadi  jam  8,  dikasih  tahu  akan  ada  aksi  di  Ringin  Contong,  kemudian
              langsung ke DPRD," imbuh Mas'ud Zuremi.

              Dengan  melihat  situasi  dan  kondisi  yang  berkembang,  Mas'ud  Zuremi  menambahkan,  UU
              Omnibus Law Cipta Kerja sudah ditetapkan Pemerintah Pusat bersama dengan DPR-RI, yang
              mana  kata  dia,  sebenarnya  hal  tersebut  merupakan  wilayah  Pemerintah  Pusat,  namun  hal
              tersebut berdampak kepada seluruh elemen masyarakat.

              "Maka  DPRD  Jombang  mengambil  sikap  sesuai  dengan  permintaan  mahasiswa,  juga  ikut
              menolak dalam tanda kutip, manakala ada pasal-pasal, ayat-ayat, yang tidak berpihak kepada
              buruh, kepada rakyat, kepada masyarakat," ungkap dia.

              Seorang mahasiswa bernama Via mengatakan, revisi RUU Omnibus law Cipta Kerja tidak masuk
              akal.

              "Kita ini sudah pandemi (Covid-19), makan susah, kenapa harus menepkan aturan seperti itu
              yang menyusahkan rakyat," kata dia.
              Seorang  mahasiswa  lainnya  bernama  Dian  Fani  Setiawan  mengatakan,  penolakan  terhadap
              pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja karena hal itu sudah menyangkut nasib para buruh,
              dan pekerja, serta mahasiswa.

              "Kita  nanti  bakal  kerja  itu  gimana,  belum  jelas.  Soalnya  Omnibus  Law  sangat  menyusahkan
              rakyat," kata dia.

              Setelah ditemui Ketua DPRD Jombang dan tuntutan mereka ditandatangani, para mahasiswa
              inipun membubarkan diri. Aksi demo kali ini juga mendapatkan pengawalan petugas dari Polres
              Jombang.(rif).




                                                           521
   517   518   519   520   521   522   523   524   525   526   527