Page 526 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 526

tingkat menengah kebawah, Airlangga mengatakan yang paling sesuai adalah untuk sektor padat
              karya.
              Maka tak heran, pemerintah gencar menggaungkan investasi melalui  UU Cipta Kerja  . Alasannya
              tak lain dimaksudkan untuk dapat menyerap lebih banyak pekerja dari jumlah yang dominan
              tersebut. Sehingga, lanjut Menko, untuk tenaga kerja dengan latar belakang seperti itu, maka
              sektor yang paling memenuhi kriteria adalah sektor padat karya.



              MENKO AIRLANGGA BUKA-BUKAAN ALASAN DASAR LAHIRNYA UU CIPTA KERJA

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian,  Airlangga  Hartarto  menegaskan  alasan  dibalik
              pembuatan  UU Cipta Kerja  . Salah satunya adalah untuk memastikan terbukanya lapangan
              pekerjaan seluas-luasnya.
              Merujuk pada latar belakang pendidikan pekerja yang didominasi tingkat menengah kebawah,
              Airlangga mengatakan yang paling sesuai adalah untuk sektor padat karya.

              Maka tak heran, pemerintah gencar menggaungkan investasi melalui  UU Cipta Kerja  . Alasannya
              tak lain dimaksudkan untuk dapat menyerap lebih banyak pekerja dari jumlah yang dominan
              tersebut.

              "Kita tahu di setiap tahun ada 7 juta masyarakat yang belum mendapat kerja atau menganggur.
              Kemudian dari pendidikan menghasilkan sekitar 2,9 juta setiap tahun. Dan nature dari pekerja
              itu 87 persen itu adalah mereka yang pendidikanya itu menengah kebawah. Dari yang menengah
              kebawah  itu  kira-kira  36  persen  itu  adalah  pendidikan  SD,"  kata  Menko  Airlangga  dalam
              wawancara khusus bersama  Liputan6.com  , Jumat (9/10/2020).

              Sehingga, lanjut Menko, untuk tenaga kerja dengan latar belakang seperti itu, maka sektor yang
              paling memenuhi kriteria adalah sektor padat karya.

              "Padat karya itu bisa dilakukan dari sektor manufaktur, sektor pertanian, sektor perkebunan,
              kemudian sektor restoran, sektor perdagangan, sektor jasa," kata dia.

              Menilik pada perkembangan covid-19 di tanah air, Airlangga menuturkan perlunya  UU Cipta
              Kerja  untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Termasuk penciptaan
              lapangan pekerjaan.

              "Yang perlu dilakukan sesudah adanya vaksin adalah restructuring atau pembangunan kembali.
              Pembangunan kembali itulah yang didukung oleh UU cipta kerja. Dan cara kita bekerja sebelum
              dan sesudah covid ini tidak akan sama, ada sebagian bisa work from home dari kantor kemudian
              sebagian masuk ke akselerasi digital,"  "Tetapi kuncinya satu bahwa pendidikan lulusan pada
              pekerja di Indonesia pendidikannya masih pendidikan menengah ke bawah, Sehingga lapangan
              kerja yang sifatnya Padat Karya diperlukan, makanya ciptaker ini sangat diperlukan pada saat
              seperti ini," jelas Menko.

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  memastikan  analisis  mengenai
              dampak lingkungan (Amdal) tidak dihapus dan tetap ada dalam UU Cipta Kerja yang disetujui
              DPR untuk disahkan menjadi undang-undang. Dalam kabar yang beredar di masyarakat, izin
              amdal dalam UU Cipta Kerja dihapuskan. Airlangga pun menegaskan hal ini tidak benar.

              "Kemudian terkait lingkungan hidup, amdal tetap ada dan amdal diberikan secara berproses,
              dengan  dokumen  teknis  berbasis  pada  NSPK  (norma,  standar,  prosedur,  dan  kriteria)  dan
              diberikan  debirokratisasi  terhadap  proses  amdal,"  tegas  Airlangga  dalam  Konferensi  Pers
              Penjelasan UU Cipta Kerja di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10/2020).

                                                           525
   521   522   523   524   525   526   527   528   529   530   531