Page 532 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 532

Pelemparan batu melebar hingga di sekitar area gedung DPRD DIY hingga mengenai sejumlah
              bangunan.  Polisi  yang  membuat  barikade  tak  mampu  menahan  gelombang  massa  sehingga
              menggerakkan mobil water canon. Polisi juga menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.

              Aksi  di  Kendari,  Sulawesi  Tenggara,  juga  ricuh.  Pihak kepolisian  yang mengamankan  Kantor
              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) memukul mundur. Massa
              gabungan  dari  berbagai  lembaga  organisasi dan  universitas  di  Kota  Kendari  dipukul  mundur
              karena  melempari  Kantor  DPRD  dengan  menggunakan  batu  dan  kayu.  Polisi  terus  memukul
              mundur massa dengan menggunakan tembakan gas air mata dan tembakan water canon ke
              arah  massa.  Meskipun masa  pengunjuk  rasa  ditembaki gas  air  mata  dan  water  canon,  para
              demonstran tidak gentar bahkan terus berbalik melempar dengan menggunakan batu ke arah
              kepolisian.

              RUU Cipta Kerja disahkan DPR pada Senin (5/10) lalu. Setelah UU dibahas, tahapan selanjutnya
              pengesahan dan pengundangan. Pengesahan itu tanda tangan Presiden dan pengundangan itu
              pemberian  nomor.  Presiden  punya  waktu  tiga  puluh  hari.  Namun  demikian,  UU  yang  tidak
              ditandatangani Presiden juga tetap akan diundangkan. Tidak ada pengaruhnya terhadap batal
              atau  tidaknya  suatu  Undang-Undang.  Kecuali  jika  Presiden  mengeluarkan  Perppu  (Peraturan
              Permerintah  Pengganti  Undang-Undang).  Wewenang  khusus  Presiden  berdasarkan  Pasal  22
              Konstitusi. Tapi, Perppu juga bukan membatalkan, tapi membuat materi muatan UU baru dalam
              bentuk Perppu menggunakan kekuasaan Presiden untuk mengeluarkan Perppu. Syaratnya, ada
              hal ihwal kegentingan memaksa. Apakah demo menolak UU Cipta Kerja kondisi abnormal dengan
              alasan kegentingan memaksa?  Jangan Terprovokasi  Guru Besar Fakultas Hukum Universitas
              Jambi Soekamto mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi pihak-pihak tertentu terkait
              Undang Undang tentang Cipta Kerja. Ada baiknya masyarakat terlebih dahulu membaca, meneliti
              dan memahami substansi undang undang.


              ''Jangan mudah terprovokasi, ada baiknya diteliti terlebih dahulu substansi dari UU Cipta Kerja
              tersebut dan menginventarisasi mana substansi yang merugikan buruh dan masyarakat," kata
              Prof Soekamto di Jambi, Kamis.

              Jika masyarakat sudah meneliti dan memperhatikan substansi dari UU itu maka masyarakat baru
              dapat menelaah mana substansi yang merugikan buruh dan masyarakat atau sekelompok orang
              yang dirugikan dengan adanya UU tersebut. Menurut Prof Soekamto, saat ini sangat riskan jika
              melakukan aksi demonstrasi, mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19.

              Jika masyarakat dan sekelompok organisasi merasa UU tersebut merugikan dan tidak berpihak
              pada kaum buruh dan masyarakat, baiknya diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

              Soekamto menjelaskan jika telah diteliti substansi dan diinventarisasi Uu tersebut ada substansi
              yang merugikan buruh dan tidak berpihak kepada masyarakat, baiknya disusun dalam bentuk
              laporan dan dilaporkan ke MK.
              Tindakan tersebut akan lebih elegan dilaksanakan ketimbang melakukan aksi demonstrasi di
              tengah pandemi COVID-19 saat ini.

              ''Sampai saat ini MK merupakan mahkamah yang sangat dipercaya, dulu sudah pernah Undang
              Undang Ketenagakerjaan digugat dan undang undang tersebut dibatalkan,'' kata Soekamto.

              Selain itu, jika disusun laporan dan dilaporkan ke MK maka akan lebih efektif dan efisien untuk
              menyuarakan hak-hak buruh dan masyarakat yang dirugikan dengan adanya Undang Undang
              Cipta Kerja tersebut.

              Dia  mengingatkan  adanya  kemungkinan  aksi  demonstrasi  ditunggangi  oknum  yang  ingin
              mengambil keuntungan dari aksi-aksi yang dilakukan di beberapa daerah, khususnya di Jambi.


                                                           531
   527   528   529   530   531   532   533   534   535   536   537