Page 533 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 533

"Saya rasa mengajukan ke MK akan lebih efektif dan efisien," kata Prof Soekamto.

              Kemudahan  Investasi    Kepala  Departemen  Ekonomi  Center  for  Strategic  and  International
              Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan UU Cipta Kerja dapat bermanfaat untuk mengatasi
              kendala para investor untuk masuk ke Indonesia.

              ''Ini akan bermanfaat sekali terhadap peningkatan daya tarik Indonesia terhadap investasi, baik
              itu dari dalam negeri atau luar negeri,'' kata Yose dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

              Dia menjelaskan selama ini masih banyak aturan tumpang tindih yang menghambat birokrasi
              dalam proses perizinan usaha, bahkan peraturan daerah (perda) terkadang tidak sejalan dengan
              regulasi pemerintah pusat.

              Karena  itu,  menurut  Yose,  manfaat  regulasi  ini  adalah  memberikan  kemudahan  usaha  yang
              dalam  jangka  menengah  panjang  dapat  meningkatkan  gairah  investasi  dan  pertumbuhan
              ekonomi.

              "Di dalam Omnibus Law itu diberikan semacam legal basis untuk memperbaiki aturan di daerah.
              Begitu juga misalnya masalah perizinan atau juga masalah limitasi yang selama ini ada untuk
              investasi.  Sebelumnya  banyak  sekali  di  undang-undang  itu  pembatasan-pembatasan  untuk
              investasi," katanya.

              Yose menyadari masih banyak kelompok yang menolak UU Cipta Kerja karena masih ada poin-
              poin  yang  menimbulkan  pertanyaan.  Untuk  itu  fokus  selanjutnya  adalah  mengawal  proses
              penyusunan Peraturan Pemerintah (PP) agar sejalan dengan kepentingan UU tersebut.

              "Dari UU tentu setelah itu peraturan pemerintah. Kemudian masuk lagi ke peraturan di tingkat
              kementerian. Lalu masuk ke peraturan daerah. Nah, ini yang harus sinkron. Jangan di atas sudah
              baik, bawahnya tidak sinkron," katanya.
              Dia menambahkan kelompok penolak juga bisa mengawal implementasi UU Cipta Kerja agar
              berjalan sesuai cita-cita pembentukan aturan yaitu menyediakan lapangan kerja, bukan sekadar
              menghadirkan investasi.

              Selain  itu  kelompok  penolak  harus  ikut  memastikan  investasi  yang  masuk  ke  Indonesia
              berkategori  padat  karya  dan  menciptakan  lapangan  kerja,  bukan  investasi  yang  justru
              menimbulkan persoalan bagi masyarakat dan lingkungan.

              "Jadi, perlu diingat juga bahwa UU ini bukan tentang investasi, tetapi UU Cipta Kerja. Artinya
              penciptaan lapangan kerja," katanya.

              Secara keseluruhan, Yose mengharapkan regulasi ini tidak bernasib seperti UU Ketenagakerjaan
              yang justru menciptakan disinsentif bagi dunia usaha untuk masuk ke sektor yang padat karya.

              ''Tahun 2003 bertepatan dengan implementasi UU Ketenagakerjaan dan bom komoditas, tapi
              lapangan kerja di industri manufaktur hanya kurang dari lima ribu orang per tahun,'' katanya.
              Bukan Draf Final  Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi mengklarifikasi
              terkait banyak beredarnya draf Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) yang
              beredar di masyarakat, bukan merupakan draf final.

              "Bukan (draf final), apalagi versinya beda-beda," kata Baidowi atau Awiek kepada para wartawan
              di Jakarta, Kamis.

              Dia  tidak  menjawab terkait  darf  final  RUU  Ciptaker  yang disetujui  Rapat  Paripurna  DPR  dan
              menyarankan agar ditanyakan kepada Pimpinan DPR RI.


                                                           532
   528   529   530   531   532   533   534   535   536   537   538