Page 555 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 555

Fadli Zon: Mohon Maaf, Sebagai Anggota DPR Saya Tidak Dapat Cegah Pengesahan  UU Cipta
              Kerja    Sebelumnya,  anggota  DPR  RI  Fraksi  Gerindra    Fadli  Zon    meminta  maaf  tidak  dapat
              mencegah pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi undang-undang
              oleh DPR.

              "Sebagai anggota DPR, saya termasuk yang tidak dapat mencegah disahkannya undang-undang
              ini," ujar  Fadli Zon  dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

              Fadli Zon menjelaskan, dirinya bukan merupakan Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR yang
              bertugas melakukan pembahasan RUU Cipta Kerja sejak awal hingga disahkan.

              "Selain bukan anggota Baleg, saya pun termasuk yang terkejut adanya pemajuan jadwal Sidang
              Paripurna  kemarin,  sekaligus  mempercepat  masa  reses.  Ini  bukan  apologi,  tapi  realitas  dari
              konfigurasi politik yang ada. Saya mohon maaf," kata  Fadli Zon  .

              Fadli  Zon  menilai,  omnibus  law  Cipta  Kerja  menjadi  preseden  buruk  bagi  demokrasi  karena
              beberapa alasan.

              Pertama, kata Fadli, omnibus law telah membuat parlemen kurang berdaya.

              Di mana, undang-undang tersebut mengubah 1.203 pasal dari 79 undang-undang yang berbeda-
              beda.

              "Bagaimana parlemen bisa melakukan kajian dan sinkronisasi pasal sekolosal itu dalam tempo
              singkat? Sangat sulit," ucapnya.

              "Sehingga, yang kemudian terjadi parlemen menyesuaikan diri dengan keinginan Pemerintah,"
              sambungnya.

              Kedua,  omnibus  law  telah  mengabaikan  partisipasi  masyarakat,  karena  membahas  seluruh
              materi dalam tempo yang singkat di tengah berbagai keterbatasan dan pembatasan semasa
              pandemi.
              "Sehingga,  pembahasan  omnibus  law  ini  kurang  memperhatikan  suara  dan  partisipasi
              masyarakat," tuturnya.

              Terakhir,  Fadli  menyebut  omnibus  law  ini  bisa  memancing  instabilitas,  karena  massifnya
              penolakan buruh dan mogok nasional.

              "Ini menunjukkan omnibus law hanya akan melahirkan kegaduhan saja. Kalau terus dipaksa
              untuk diterapkan, ujungnya sudah pasti hanya akan merusak hubungan industrial," kata  Fadli
              Zon  .

              Merasa dipermainkan  Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdatul Ulama (NU) Arifin Junaidi
              mengaku kecewaa atas masuknya klaster pendidikan dalam UU Cipta Kerja.
              Arifin mengatakan pihaknya sempat dijanjikan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda bila klaster
              pendidikan bakal dihapus dari draft RUU Cipta Kerja.

              Namun, nyatanya setelah disahkan klaster pendidikan masih ada di dalam  UU Cipta Kerja  .

              "Sebelumnya Ketua Komisi X DPR sudah menyampaikan kepada kami, melalui masyarakat bahwa
              soal pendidikan ini di-drop dari UU Cipta Kerja. Tapi ternyata masih tetap ada, karena itu kami
              tentu  sangat  kecewa.  Kami  merasa  dipermainkan,"  ucap  Arifin  saat  dikonfirmasi,  Selasa
              (6/10/2020).




                                                           554
   550   551   552   553   554   555   556   557   558   559   560