Page 558 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 558

Hal itu dilakukan untuk dapat meredam aksi  unjuk rasa  yang semakin masif dari elemen buruh
              dan mahasiswa.
              Pasalnya, pengesahan Omnibus Law  UU Cipta Kerja  yang dilakukan Pemerintah bersama DPR
              itu dinilai tidak memberikan rasa keadilan kepada semua pihak.

              Terutama  beberapa  klausul  dari  klaster  ketenagakerjaan  yang  mengatur  tentang  upah,
              pesangon, dan kontrak kerja.

              Sehingga para pekerja merasa mendapat diskriminasi dari adanya regulasi tersebut.
              Berikut ini sejumlah gubernur yang mendesak presiden segera mengeluarkan Perppu.

              Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta presiden untuk segera mengeluarkan Perppu
              Omnibus Law.

              "Saya Gubernur Provinsi Kalimantan Barat dengan ini mohon kepada Presiden untuk secepatnya
              mengeluarkan Perppu yang menyatakan mencabut Omnibus Law," kata Sutarmidji dalam akun
              media sosial yang terkonfirmasi, Kamis (8/10/2020).

              Menurutnya,  Perppu  itu  perlu  dikeluarkan  agar  dapat  menghindari  pertentangan  di  tengah
              masyarakat semakin meluas.

              Sebab, regulasi yang baik seharusnya dapat memberikan rasa keadilan kepada seluruh rakyat,
              bukan sebaliknya.

              "Ini demi terhindarnya pertentangan di masyarakat dan tidak mustahil aksinya semakin meluas,"
              ucap Sutarmidji.

              Terkait dengan usulan permintaan Perppu tersebut, ia mengaku akan segera mengirimkan surat
              kepada presiden.
              "Kita akan kirim surat usulan," ujar mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.

              Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  rela  menerobos  hujan  demi  bertemu  dengan  para
              demonstran.

              Setelah melakukan audiensi dengan perwakilan buruh yang berunjuk rasa, Emil sapaan akrab
              Ridwan Kamil akhirnya bersedia menyampaikan aspirasi yang dikeluhkan kepada Pemerintah dan
              DPR.

              Menurut  Emil,  UU  yang  mengatur  masalah  hajat  hidup  banyak  orang  memang  tidak  bisa
              dilakukan dengan cara kejar tayang.

              "Rekan-rekan semua yang hadir di depan Gedung Sate, tadi saya sudah mendengarkan aspirasi
              yang isinya menyampaikan poin ketidakadilan. Karena pengesahannya terlalu cepat untuk UU
              yang begitu kompleks," kata Emil, sapaan akrabnya.

              Oleh karena itu, dalam menyikapi adanya sejumlah pasal yang dianggap tidak memberi rasa
              keadilan kepada para buruh tersebut ia akan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo dan
              DPR.

              "Rekomendasi dari perwakilan buruh, agar pemerintah provinsi mengirimkan surat kepada DPR
              dan Presiden, yang isinya adalah menyampaikan aspirasi dari buruh untuk menolak UU Omnibus
              Law," jelasnya.


              "Kedua meminta presiden untuk minimal menerbitkan Perppu karena proses UU ini masih ada
              30 hari untuk direvisi oleh tanda tangan presiden," paparnya.
                                                           557
   553   554   555   556   557   558   559   560   561   562   563