Page 556 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 556

"Jadi  saya  tidak  tahu  ini,  rezim  apa  ini,  menganggap  pendidikan  sebagai  komoditas  yang
              diperdagangkan begitu," tambah Arifin.
              Arifin  mengatakan  tidak  selayaknya  kegiatan  pendidikan  ditujukan  untuk  memperoleh
              keuntungan.

              Menurutnya, pasal 65  UU Cipta Kerja  mengarahkan kegiatan pendidikan menjadi upaya mencari
              laba karena terdapat aturan perizinan usaha.

              "Masa bunyinya pasal 65 itu pelaksanaan pendidikan dapat dilakukan melalui perizinan berusaha.
              Di dalam undang-undang itu izin usaha sama dengan izin usaha. Jadi ada upaya mencari laba,"
              kata Arifin.

              Padahal selama ini, Arifin mengatakan LP Maarif NU tidak pernah mengejar keuntungan dalam
              menjalankan pendidikan.

              Menurut Maarif, aturan pada  UU Cipta Kerja  mensyaratkan izin usaha untuk pembukaan sekolah
              yang mengarah pada pencarian laba.

              Dirinya menilai aturan ini akan mengancam pendidikan di daerah dan masyarakat menengah ke
              bawah.

              "Kami ini kan banyak di desa di pelosok. Kami segmennya masyarakat menengah ke bawah. Jadi
              bisa mati ilmu sekolah madrasah kami, apa negara sanggup mengisi kekosongan itu kalau nanti
              kami gulung tikar," tegas Arifin.

              Rencananya, LP Maarif dengan lembaga pendidikan lain bakal mengajukan uji materi atau judicial
              review  UU Cipta Kerja  ke Mahkamah Konstitusi.

              "Iya kita akan bersama-sama dengan aliansi yang kemarin yang menolak  UU Cipta Kerja  dari
              unsur pendidikan, kita akan bergerak bersama lagi. LP Marif tentu akan ikut di dalamnya, dan
              Maarif juga akan mengambil langkah sendiri guna di-dropnya pasal pendidikan," pungkas Arifin.

              Seperti diketahui, DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi
              undang-undang.
              Hal tersebut diputuskan dalam rapat paripurna masa persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di
              gedung Nusantara DPR, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (5/10/2020).

              "Berdasarkan yang telah kita simak bersama, saya mohon persetujuan. Bisa disepakati?," tanya
              Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin selaku pimpinan rapat paripurna.

              "Setuju," jawab para anggota dewan.
              Sebelum  disahkan  menjadi  undang-undang,  Azis  mempersilahkan  Ketua  Panja  Baleg  DPR
              Supratman Andi Agtas dan perwakilan sembilan fraksi untuk menyampaikan pandangan akhir
              terkait RUU Cipta Kerja.

              Setelah  itu,  Menko  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mewakili  pemerintah  menyampaikan
              pandangan akhir terkait RUU tersebut..









                                                           555
   551   552   553   554   555   556   557   558   559   560   561