Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 181

BP2MI: CALON PEKERJA MIGRAN ILEGAL DITARIK UANG RP50 JUTA PER ORANG

              Para calon pekerja migran yang ditampung di penampungan ilegal di Cirebon, Jawa Barat, ditarik
              Rp40  juta  sampai  Rp50  juta  untuk  bisa  berangkat  ke  negara  tujuan,  kata  Kepala  Badan
              Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. "Calon pekerja migran rata-
              rata  diminta  Rp40  juta  sampai  Rp50  juta,"  kata  Kepala  BP2MI  Benny  saat  penggerebekan
              penampungan pekerja migran ilegal, Minggu.

              Menurut  dia,  para  pekerja  migran  yang  berada  di  penampungan  ilegal  tersebut  akan
              diberangkatkan ke dua negara, yaitu Polandia dan juga Taiwan. Untuk bisa berangkat ke dua
              negara itu, kata Benny, calo atau sponsor ilegal meminta kepada para calon pekerja migran
              senilai Rp40 sampai 50 juta tergantung negara tujuan.

              Di sana para calon pekerja migran, lanjut Benny, akan ditempatkan di perusahaan peternakan
              dan juga perusahaan elektronik. "Padahal untuk biaya yang ditetapkan ketika bekerja ke Taiwan
              itu hanya Rp17 juta, tapi mereka malah ditarik lebih dari ketentuan," ujarnya.


              Pada saat penggunaan di tiga lokasi penampungan, BP2MI menemukan 25 calon pekerja migran
              dan mereka sudah berada di penampungan selama dua bulan dan bahkan ada yang satu tahun.

              Sementara  calon  pekerja  migran  asal  Lampung  Tengah,  Frendi  Irawan,  mengaku  sudah
              menyetorkan uang Rp50 juta untuk keberangkatannya ke Taiwan, namun sudah lebih dari satu
              tahun  dirinya  hanya  bisa  menunggu  tanpa  ada  kejelasan.  "Kalau  untuk  proses  kami
              mengeluarkan uang Rp50 juta, tapi sebenarnya saya sudah mengeluarkan uang hampir Rp70
              juta," katanya.


              Dia mengaku sudah mengikuti proses kurang lebih selama satu tahun, akan tetapi tidak pernah
              sekali pun mengikuti kursus bahasa dan di penampungan hanya makan dan tidur.

              Menurutnya  dari  keterangan  pihak  sponsor,  dirinya  akan  diperkerjakan  di  pabrik  sepeda  di
              Taiwan,  namun  selang  beberapa  bulan  katanya  sudah  tidak  ada  lowongan,  setelah  itu
              dipindahkan ke sayuran, tapi habis lagi. "Di sini saya hanya menunggu saja tanpa ada kejelasan
              dan PT yang akan menyalurkan ke Taiwan pun saya tidak tahu," ujarnya.


              Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  menggerebek  penampungan  calon
              pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga ilegal di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu
              (17/10) malam. Penampungan yang digerebek oleh BP2MI tersebut terletak di tiga rumah yaitu
              di  Perumahan  Roro  Cantik Plumbon,  Desa  Karangasem  dan Perumahan  Kejuden,  Kabupaten
              Cirebon, Jawa Barat.


















                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186