Page 395 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 395

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Tasikmalaya.comd alam artikel "Rakyat Masih Gigih Tolak
              UU Cipta Kerja, Puan Maharani Maju untuk Menggandeng Kaum Buruh", Puan Maharani juga
              menyebut peran pekerja yang dibutuhkan untuk memperinci UU Cipta Kerja.

              "Kami  mendorong  pemerintah  untuk  menggandeng  berbagai  kelompok  pekerja  agar  terlibat
              dalam pembahasan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja. Keterlibatan pekerja dibutuhkan
              untuk memperinciUU Cipta Kerja," ujarnyaPuan Maharani.

              Ia akan memastikan bahwa DPRRI akan mengawal hingga mengawasi penerapan UU Cipta Kerja
              agar tetap mengutamakan kepentingan rakyat.

              Bahkan ia menyebut akan membahas turunan UU Cipta Kerja secara transparan dan terbuka
              dengan disaksikan masyarakat melalui siaran langsung di lamanDPRRI.

              DPRRI membentuk Tim Perumus bersama kelompok pekerja yang merasa belum diakomodasi
              pemerintah, demi untuk menampung aspirasi rakyat.

              Puan  meyakinkan  bahwa  aturan  turunan  UU  Cipta  Kerja  akan  dibahas  untuk  memberikan
              manfaat yang adil bagi semua pihak.

              Aturan turunan yang harus dibahas bersama buruh di antaranya adalah tentang pengupahan,
              tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan, tentang pekerja asing, serta tentang hubungan kerja
              dan waktu kerja.

              Tak hanya itu, ia menegaskan soal keuntungan Negara jika UU Cipta Kerja disetujui oleh berbagai
              elemen masyarakat.

              "UU  Cipta  Kerja  tidak  hanya  bertujuan  menarik  investasi  dan  meningkatkan  daya  saing
              Indonesia, melainkan juga untuk memperluas lapangan kerja yang baik," ungkapnya.***(Rahmi
              Nurlatifah/Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com).








































                                                           394
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400