Page 241 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 241

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) telah menyampaikan bahwa UU Cipta
              Kerja ini menjamin banyak lapangan pekerjaan, dan gelombang penolakan terjadi karena adanya
              kekeliruan informasi yang tersampaikan kepada masyarakat.

              Tidak hanya Kementerian ATR/BPN, Kementerian Ketenagakerjaan pun tengah mempersiapkan
              PP  sebagai  turunan  dari  UU  Cipta  Kerja  klaster  ketenagakerjaan.  Bahkan,  Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  akan  melibatkan  berbagai  pemangku  kepentingan  sektor
              ketenagakerjaan,  termasuk  serikat  pekerja/buruh  serta  pengusaha.  Namun,  Presiden
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan bahwa pihaknya tidak akan
              terlibat dalam pembahasan aturan turunan UU Cipta Kerja.



              11 KLASTER, BAKAL ADA RATUSAN PP TURUNAN DARI UU CIPTA KERJA, BURUH
              IKUT DILIBATKAN DI PEMBAHASANNYA

              - Penolakan terhadap Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja masih terus terjadi.

              Bahkan tepat pada 1 tahun jalannya pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo dan
              Wakil  Presiden  Ma'ruf  Amin,  Selasa  20  Oktober  2020,  aksi  unjuk  rasa  bakal  kembali  digelar
              mahasiswa dan buruh .

              Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) telah menyampaikan bahwa UU Cipta
              Kerja ini menjamin banyak lapangan pekerjaan, dan gelombang penolakan terjadi karena adanya
              kekeliruan informasi yang tersampaikan kepada masyarakat.

              Dikutip  Pikiran-rakyat.com  dari  Antara,  bakal  lahir  ratusan  peraturan  pemerintah  (  PP  )  dari
              "rahim" Undang-Undang Cipta Kerja yang memuat 11 klaster setelah diundangkan.

              Seperti  diketahui,  dalam  undang-undang  tersebut  terdapat  11  klaster  yang  secara  umum
              bertujuan untuk melakukan reformasi secara struktural dan mempercepat transformasi ekonomi.

              Adapun  klaster  tersebut  meliputi  urusan  penyederhanaan  perizinan;  urusan  persyaratan
              investasi;  urusan  ketenagakerjaan;  urusan  pengadaan  lahan;  urusan  kemudahan  berusaha;
              urusan dukungan riset dan inovasi.

              Berikutnya, urusan administrasi pemerintahan; urusan pengenaan sanksi; urusan kemudahan,
              pemberdayaan, dan perlindungan UMKM; urusan investasi dan proyek pemerintah; dan urusan
              kawasan ekonomi.

              Aturan turunan berupa PP dan peraturan presiden (perpres) akan diselesaikan paling lambat 3
              bulan  setelah  diundangkan,  demikian  kata  Presiden  RI  Joko  Widodo  dalam  keterangan  pers
              terkait dengan UU Cipta Kerja dari Istana Kepresidenan RI, Bogor, Jumat 9 Oktober 2020.

              "Saya  perlu  tegaskan  pula  bahwa  UU  Cipta  Kerja  ini  memerlukan  banyak  sekali  peraturan
              pemerintah ( PP ) dan peraturan presiden (perpres). Jadi, setelah ini akan muncul PP dan perpres
              yang akan kita selesaikan paling lambat 3 bulan setelah diundangkan," kata Jokowi.

              Untuk mengetahui seberapa banyak PP dalam UU Cipta Kerja , tinggal tekan Ctrl + F di papan
              tuts (keyboard), kemudian ketik "peraturan pemerintah" pada draf RUU Cipta Kerja, tercatat ada
              458 frasa "peraturan pemerintah".
              Pemerintah  berkeyakinan  melalui  UU  Cipta  Kerja  ini  jutaan  pekerja  dapat  memperbaiki
              kehidupannya sekaligus penghidupan bagi keluarga mereka.

              Presiden menyebutkan setiap tahun ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru anak muda
              yang  masuk  ke  pasar  kerja  sehingga  kebutuhan  atas  lapangan  kerja  baru  sangat-sangat
                                                           240
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246