Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 82
menggelar demo di depan kantor Gubernur Sultra/Ist Aksi unjuk rasa menolak rencana
kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China terjadi di depan kantor Gubernur Sulawesi
Utara (Sultra), Senin (22/6).
Aksi ini dilakukan oleh Konsorsium Tolaki Mepokoaso Sulawesi Tenggara (KTM-Sultra). Mereka
bahkan melakukan sweeping di perempatan jalan menuju Bandara Haluoleo terhadap
kendaraan yang melintas dan mengamankan tiga WNA asal China yang diduga sebagai TKA
yang bekerja di Morosi.
"Kami melakukan pemeriksaan data dari 3 WNA tersebut. Kami menemukan 2 di antara memiliki
KTP Indonesia, tetapi KTP asli tidak bisa mereka perlihatkan, hanya melalui HP. Sementara 1
orang lainnya tidak membawa kartu identitas. Kami duga mereka adalah pekerja di perusahaan
tambang di Morosi," kata Ketua Bidang Hukum dan HAM Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sultra,
Khalik Usman.
Ketiga WNA ini kemudian diamankan ke kantor polisi setempat, lalu diserahkan ke Kantor
Imigrasi Kendari untuk dilakukan pemerikasaan. Di tempat yang sama, Wasekum DPP LAT
Sultra, Sutamin Rembasa menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kelalaian pihak Imigrasi
dan Ketenagakejaan.
"Saya kira ini adalah suatu kelalaian dari pihak imigrasi dan ketenagakerjaan yang meloloskan
TKA tanpa dokumen resmi masuk ke Sultra. Bahkan visa dari salah satu dari mereka diduga
sudah mati. Ini menjadi indikasi bahwa pengawasan pemerintah terhadap masuknya TKA sangat
tidak maksimal," ungkapnya.
Dalam aksinya, ada empat hal yang disampaikan massa. Pertama, para pekerja diduga tidak
memiliki keterampilan dan keahlian serta hanya menggunakan visa kunjungan. Kedua,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping tidak dijalankan oleh
perusahaan yang mempekerjakan mereka dan tidak memfasilitasi pelatihan bahasa Indonesia.
Ketiga, pencemaran lingkungan khususnya sungai Konaweha dan pemukiman warga sekitar
perusahaan. Keempat, kawasan izin usaha pertambangan dan bangunan bukan peruntukan
kawasan industri pertambangan dalam tataruang provinsi Sultra.
"Kami akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami terpenuhi. Pemerintah membatalkan
kedatangan 500 TKA asal China di Sultra. Besok kami juga akan kembali melakukan aksi,"
tutupnya.
EDITOR: DIKI TRIANTO Tag: TKA CHINA SULTRA.
81