Page 325 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 325

1,41%.  Dengan  data  pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  2020,  maka  kenaikan  UMP  2021
              diperkirakan 0%," kata Sarman dalam keterangan resmi, Rabu (21/10).
              Menurutnya, hal itu adalah sesuatu yang wajar karena pandemi covid-19 telah memukul dunia
              usaha. Banyak UKM yang tutup, terjadinya PHK dan pekerja dirumahkan, cash flow pengusaha
              yang semakin menghawatirkan, dan akhirnya daya beli masyarakat menurun.

              "Di sisi lain, kondisi dunia usaha saat ini juga dinilainya sangat tidak memungkin UMP dinaikkan.
              Beban pengusaha sudah sangat berat, bisa mampu bertahan selama pandemi ini saja disebutnya
              sudah  bersyukur.  Jika  UMP  dinaikkan  akan  sangat  memukul  pengusaha  dan  mendorong
              pengusaha semakin terpuruk," ungkapnya.

              Adapun jika terdapat sektor sektor tertentu yang memungkinkan menaikkan UMP seperti sektor
              telekomunikasi, kesehatan dapat dirundingkan secara bipartite.

              Namun, secara umum, dia menilai kondisi pelaku usaha saat ini sudah sangat menghawatirkan.
              Sarman berharap teman-teman Serikat Pekerja/Buruh dapat memahami kondisi ini.

              Sebagai  informasi,  penetapan  UMP  tahun  berikutnya  dilakukan  setiap  1  November.  Dengan
              demikian,  kenaikan  UMP  2021  akan  resmi  ditetapkan  pada  akhir  Oktober  dan  diumumkan
              serentak pada 1 November 2020.

              Sampai dengan saat ini, penetapan UMP tahun 2021 tetap memakai formula berdasarkan PP 78
              tahun 2015 yaitu UMP tahun berjalan ditambah dengan perkalian UMP tahun berjalan dengan
              pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional.

              Sarman  menjelaskan,  melihat  pertumbuhan  ekonomi  2020  yang  sangat  tertekan  dampak
              pandemi covid-19 dengan kuartal I turun 2,97%, kuartal II terkontraksi minus 5,32%, sedangkan
              pertumbuhan ekonomi kuartal III tetap terkontraksi minus 2,9-1,1% sedangkan kuartal IV juga
              diprediksi minus, pertumbuhan ekonomi 2020 dipastikan minus. (OL-1).








































                                                           324
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330