Page 280 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 280

Wakil Ketua MUI Muhyiddin  menyebut  pihaknya  mendapat  naskah  sejumlah  1.187  halaman
              dalam bentuk hard copy dan soft copy. Belakangan soft copy naskah 1.187 halaman itu juga
              beredar luas di kalangan wartawan.

              Mensesneg Pratikno menyebut perbedaan halaman yang cukup signifikan terjadi karena adanya
              perbedaan format yang digunakan. Pratikno memastikan tak ada substansi yang berubah.

              Kendati demikian, diketahui ada pasal yang dihapus oleh Setneg. Pasal yang dihapus adalah
              ketentuan pengubahan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan
              Gas Bumi. Dalam UU Cipta Kerja setebal 812 halaman, ketentuan itu tertuang pada Pasal 40
              angka 7.

              Staf  Khusus  Presiden  Bidang  Hukum  Dini  Purwono  membenarkan  adanya  penghapusan  itu.
              Menurut dia, pasal itu dihapus sesuai dengan kesepakatan sebelumnya di rapat panitia kerja
              antara pemerintah dan DPR.

              Dini  mengakui  sesudah  UU  disahkan  dalam  Rapat  Paripurna,  tak  boleh  lagi  ada  perubahan
              substansi. Namun Dini menegaskan, penghapusan pasal itu bukan berarti mengubah substansi.

              "Dalam  hal  ini  penghapusan  tersebut  sifatnya  administratif  atau  tipo  dan  justru  membuat
              substansi menjadi sesuai dengan apa yang sudah disetujui dalam rapat panja baleg DPR," kata
              Dini saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).

              Belum bisa diakses Dini pun memastikan naskah 1.187 halaman itu adalah naskah yang final.
              Ia menegaskan tak akan ada perubahan lagi karena proses pengecekan di Setneg sudah selesai
              dilakukan.

              Namun  pantauan  kompas.com  di  situs  Sekretariat  Negara  dan  DPR,  naskah  UU  Cipta Kerja
              belum bisa diakses sampai Senin pagi ini.

              Dini menyebut naskah final UU Cipta Kerja baru akan diunggah ke saluran resmi pemerintah
              dan bisa diakses publik setelah ditandatangani Presiden Joko Widodo.

              "Setelah naskah UU ditandatangani Presiden dan diundangkan dalam Lembaran Negara RI dan
              Berita Negara RI," ucap Dini.

              Berdasarkan aturan, Jokowi memiliki waktu 30 hari setelah UU Cipta Kerja disahkan pada rapat
              paripurna 5 Oktober lalu. Namun, jika tak ditandatangani Jokowi dalam waktu 30 hari, UU yang
              ditolak para buruh dan mahasiswa itu juga tetap akan berlaku.

              Kepala  Staf  Kepresidenan  Moeldoko  memastikan  Presiden  Jokowi  akan menandatangani  UU
              tersebut. Menurut dia, hanya tinggal menunggu waktu sampai UU itu diteken Jokowi.

              Memalukan Pakar hukum tata negara Universitas Andalas Feri Amsari menyatakan, perubahan
              pasal di dalam UU yang telah disahkan adalah hal yang tidak dibenarkan.

              Feri menegaskan, Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan jelas
              mengatur  bahwa  perubahan  UU  setelah  pengesahan  pada  Rapat  Paripurna  hanya  boleh
              dilakukan sebatas memperbaiki kesalahan pengetikan.

              "Ini sudah sangat telanjang kesalahan formalnya. Ini memalukan," tegas Feri.

                                                          279
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285