Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 101
"Subsidi upah ini diharapkan mampu menjaga serta meningkatkan daya beli pekerja, dan
mendongkrak belanja konsumsi. Sehingga menimbulkan multiplier effect pada pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis
seperti yang dikutip kumparan , Senin (7/9).
Menaker Ida mengatakan, melalui subsidi gaji, pemerintah ingin melindungi, meningkatkan, dan
mempertahankan ekonomi pekerja dari dampak pandemi COVID-19. Uang yang masuk langsung
ke rekening pekerja tersebut dapat dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan
primer maupun sekunder.
"Akan lebih baik jika bantuan subsidi gaji dibelanjakan produk-produk lokal dan UMKM. Dengan
demikian industri lokal dan UMKM juga ikut bergeliat ," kata Menaker Ida.
Pada saat yang sama, Menaker Ida juga menyampaikan, pihaknya kan terus memantau dan
melakukan evaluasi penyaluran bantuan subsidi upah. Dengan demikian, proses penyaluran
tahap berikutnya makin memuaskan.
Bantuan subsidi gaji diberikan kepada pekerja sebesar Rp 600 ribu perbulan selama empat bulan.
Penyaluran dilakukan per dua bulan sekali, yakni Rp1,2 juta.
Berikut persebaran data calon penerima subsidi upah/gaji tahap I dan II berdasarkan provinsi
adalah sebagai berikut: 1.
DKI Jakarta (1.071.414 - 19,48 persen) 2.
Jawa Barat (1.029.830 - 18,72 persen) 3.
Jawa Tengah (702.531 - 12,77 persen) 4.
Jawa Timur (560.670 - 10,19 persen) 5.
Banten (455.193 - 8,28 persen) 6.
Sumatera Utara (242.368 - 4,41 persen) 7.
Kalimantan Timur (166.026 - 3,02 persen) 8.
Riau (152.850 - 2,78 persen) 9.
Bali (133.197 - 2,42persen) 10.
Kepulauan Riau (116.790 - 2,12persen) 11.
Sumatera Selatan (106.030 - 1,93 persen) 12.
Kalimantan Tengah (97.376 - 1,77 persen) 13.
DI Yogyakarta (91.518 - 1,66 persen) 14.
Kalimantan Selatan (85.510 - 1,55 persen) 15.
Lampung (83.848 - 1,52persen) 16.
Kalimantan Barat (82.863 - 1,51 persen) 17.
Sulawesi Selatan (63.392 - 1,15 persen) 18.
Jambi (51.256 - 0,93persen) 19.
100