Page 133 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 133

"UMK itu dalam ketentuannya ditetapkan paling lambat 21 November. Dan ini waktunya sebentar
              lagi. Kita minta Pak Gubernur untuk menaikkan, jangan sampai seperti UMP tidak naik. Tadi kita
              sampaikan dalam PP 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan pasal 43 dan 44, di bab penjelasan,
              itu untuk menghitung pertumbuhan ekonomi itu tidak di akhir. Dia harus bisa menghitung year
              to year," katanya di Gedung Sate, Senin (9/11/2020).

              Jika  diambil  pada  angka  terakhir,  yakni  pada  triwulan  ketiga,  katanya,  maka  pertumbuhan
              ekonomi bisa minus.

              Tapi dalam hal ini dapat dihitung melalui pertumbuhan di tahun sebelumnya, sesuai PP 78 Tahun
              2015.

              "Kalau menghitung, tiga triwulan ini, ketiga-keempat 2019 dan kesatu di 2020, itu plus semua.
              Yang  minus  hanya  di  kuartal  kedua  ini.  Maka  kalau  diambil  rata-rata  dengan  inflasi  dan
              pertumbuhan ekonomi, itu bisa di angka 8," katanya.

              "Hari ini jadi catatan penting, agar penetapan upah minimum sebelum 21 November itu tetap
              naik, khususnya di kota dan kabupaten. Mengenai tuntutan naik 8 persen, ya itu tuntutan, kalau
              ingin didiskusikan, kita juga terbuka," katanya.

              Ketua  DPW  SPMI  Jabar,  Sabila  Rosyad,  mengatakan  pihaknya  menyayangkan  keputusan
              gubernur tentang UMP 2021 tidak naik karena alasan adanya Surat Edaran Menaker RI. Dirinya
              khawatir jika bupati dan walikota malah mengikuti langkahnya saat akan menetapkan UMK.

              "Kami minta kepada kota dan kabupaten se-Jabar, dewan pengupahannya, tidak usah khawatir
              dengan  merekomendasikan  kenaikan.  Karena  kami  juga  kecewa  kepada  Gubernur,  dengan
              menindaklanjuti  SE  Menaker,  yang  ditindaklanjuti  dengan  mengirimkan  surat  kepada  bupati
              walikota se-Jabar agar mengikuti SE Menaker, artinya mengirimkan sinyal agar UMK tidak naik,"
              katanya.

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya menerima masukan dari sejumlah
              serikat  buruh,  salah  satunya  terkait  UMSK  terdahulu,  yang  terdapat  dinamika  dan  perlu
              diselesaikan.

              "Buruh keberatan terhadap UMP yang tidak naik, saya dengarkan aspirasinya. Dan juga harapan
              agar  UMK  kota  kabupaten,  sesuai  dengan  aspirasinya  yang  masih  ada  sampai  tanggal  21
              November terkait penetapan," katanya.

              Gubernur mengatakan penetapan UMK ini adalah kewenangan pengajuan dari bupati dan wali
              kota. Pihaknya pun terus memantau perkembangannya.

              "Saya monitor berbeda-beda, sesuai dengan dinamika ekonomi dan kearifan lokal. Mungkin ada
              yang naik, mungkin ada yang tidak, dan lain sebagainya. Saya belum ada datanya tapi nanti
              menjelang tanggal 21 kita akan sampaikan secara resmi ke publik," katanya.

              Sebelumnya,  Pemerintah  Provinsi  Jawa  Barat  menetapkan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)
              Provinsi  Jabar  tahun  2021  sebesar  Rp  1.810.351,36.  Besaran  UMP  Jabar  2021  diatur  dalam
              Keputusan  Gubernur  Jabar  Nomor  561/Kep.722-Yanbangsos/2020  tentang  Upah  Minimum
              Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.

              Penetapan tersebut pun sudah diumumkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
              Jabar Rachmat Taufik Garsadi dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (31/10).
              "Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, bahwa gubernur selambat-
              lambatnya harus menetapkan dan mengumumkan UMP pada tanggal 1 November. Kewajiban
              itu harus dilaksanakan," kata Rachmat melalui ponsel, Minggu (1/11).

                                                           132
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138