Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 134

Rachmat menyatakan, penetapan UMP Jabar mengikuti Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja
              Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi
              COVID-19 dan Surat Rekomendasi Dewan Pengupahan Jabar Nomor Nomor 561/51/X/Depeprov
              perihal Rekomendasi UMP Jabar 2021.

              "Aturan  terkait  penetapan  upah  minimum  ini  adalah  Peraturan Pemerintah  Nomor  78 Tahun
              2015. Yang pertama bahwa lima tahun setelah penetapan PP ini segera ditetapkan kebutuhan
              hidup layak (KHL)," ucapnya.

              "Aturan  mengenai  penggunaan  KHL  sudah  keluar,  yakni  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2020. Aturan itu mengharuskan Dewan Pengupahan Provinsi
              segera menetapkan KHL berdasarkan data-data dari BPS (Badan Pusat Statistik)," katanya.

              Akan tetapi, kata Rachmat, hingga rapat pleno Dewan Pengupahan Provinsi Jabar berlangsung
              pada 27 Oktober, BPS belum merilis data-data KHL. Selain itu, berdasarkan PP Nomor 78 Tahun
              2015, penetapan UMP itu dilandasi UMP tahun berjalan dikalikan penambahan dari inflasi dan
              laju pertumbuhan ekonomi.

              "Sampai saat ini, kami belum menerima rilis data inflasi untuk triwulan ke III 2020 dari BPS.
              Rencananya, data inflasi akan dirilis 2 November 2020. Sedangkan, laju pertumbuhan ekonomi
              pada 4 November," katanya.
              Rachmat menyatakan, jika merujuk pada inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020,
              maka  UMP  Jabar  dipastikan  akan  menurun.  Oleh  karena  itu,  pihaknya mengikuti  SE Menteri
              Tenaga Kerja Nomor M/ll/HK.04/X/2020.

              "Kalau melihat data rilis BPS di triwulan II, maka LPE Jabar itu minus 5,98. Kalau melihat inflasi
              di bulan September itu 1,7, maka UMP Jabar dipastikan turun. Jalan tengahnya, kami mengikuti
              SE  Menteri  Tenaga  Kerja  untuk  menetapkan  UMP  Tahun  2021  sama  dengan  UMP  tahun
              sebelumnya," katanya.
              Rachmat  juga  mengatakan,  dengan  penetapan  itu,  maka  upah  minimum  kabupaten/kota  di
              Provinsi Jabar harus lebih besar dari UMP Jabar tahun 2021.

              "Untuk penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota, kabupaten/kota mempunyai waktu terakhir
              (menetapkan upah minimum) pada tanggal 21 November," katanya. (Sam).






























                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139