Page 288 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 288

SOAL KEBIJAKAN UPAH, ANIES BASWEDAN DIMINTA MENYONTEK GANJAR

              Langkah  PemerintahProvinsi  DKI  Jakarta  yang  menetapkan  kebijakan  asimetris  untuk  upah
              minimum provinsi (UMP) tahun 2021 dinilai kurang tepat. Dengan kebijakan itu, kenaikan UMP
              hanya berlaku bagi korporasi yang dinilai tidak terdampak pandemi Covid-19 . ( Ekonom Institute
              for  Development  of  Economics  and  Finance  (Indef)  Bhima  Yudhistira  Adhinegara  menyebut,
              Gubernur  Anies  Baswedan  seyogyanya  memberlakukan  kenaikan  UMP  di  semua  sektor.
              Pemberlakukan kenaikan itu sesuai dengan konsep dasar UMP sebagai perlindungan, karena
              konsep UMP adalah perlindungan bagi pekerja yang rentan miskin atau upah terbawah.

              "Saya kira kebijakan ini kurang tepat. Pemprov DKI harusnya menaikkan UMP di seluruh sektor,
              karena konsep UMP adalah perlindungan bagi pekerja yang rentan miskin atau upah terbawah,"
              ujar Bhima saat dihubungi MNC News Portal, Minggu (1/10/2020).

              Keputusan Anies Baswedan ihwal UMP DKI Jakarta pada 2021 memang didasari atas penilaian
              kinerja keuangan dan operasional sejumlah sektor bisnis di DKI Jakarta di tengah situasi krisis
              ekonomi dan kesehatan akibat Covid-19.

              Karena itu, kebijakan asimetris yang membagi kegiatan usaha yang terdampak Covid-19 tidak
              dikenakan kenaikan UMP. Sementara, kegiatan perusahan yang tidak terdampak Covid-19 dapat
              mengalami kenaikan UMP 2021 yang besarannya mengikuti rumus pada Peraturan Pemerintah
              Nomor 78 Tahun 2015.

              Melihat alasan itu, Bhima menilai, sulit mengaudit korporasi mana yang tidak terdampak Covid-
              19 karena hampir seluruh sektor dianggap terdampak. Apalagi, kinerja sektor bisnis juga dinilai
              belum seutuhnya pulih sebab proyeksi pemerintah pusat akan terjadinya inflasi 3% pada tahun
              mendatang.

              "Tapi yang lebih penting lagi kan tahun 2021, pemerintah pusat memproyeksi masih ada inflasi
              3 %, jangan sampai buruh yang rentan miskin jatuh di bawah garis kemiskinan karena upahnya
              tidak menyesuaikaninflasi," jelas Bhima.

              Karenanya, kebijakan Anies dianggap belum mampu menjaga daya beli atau konsumsi buruh.
              Jika hal ini terjadi, maka kerugian juga dirasakan pengusaha dan pemerintah karena ekonomi
              berjalan  lambat.  "Sebaiknya  Pemprov  DKI  meniru  Gubernur  Yogyakarta  dan  Jawa  Tengah
              dengan tetap menaikan UMP. Jangan pedulikan surat edaran dari Menteri Tenaga Kerja karena
              keberpihakan pemerintah pusat terlalu condong ke kepentingan pengusaha," ujar dia.

              (uka).

























                                                           287
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293