Page 535 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 535

TAK IKUTI SE MENAKER, GANJAR NAIKKAN UMP DI JATENG

              Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memutuskan untuk menaikkan besaran Upah
              Minimum Provinsi ( UMP ) pada 2021 menjadi Rp1.798.979. Angka itu naik 3,27 persen dari
              besaran UMP Jateng pada 2020 sebesar Rp1.742.015.

              "Kami sudah menggelar rapat dengan berbagai pihak dan sudah mendengarkan masukan. Sudah
              kami tetapkan UMP Jateng 2021 naik menjadi sebesar Rp1.798.979,12," katanya dikutip dari
              Antara, Jumat (30/10).

              Ganjar  mengaku  tidak  mengikuti  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/11/HK.04/2020  tentang  Penetapan  Upah  Minimum  2021  pada  Masa  Pandemi  Covid-19.
              Sebagai informasi, dalam surat tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menetapkan
              upah minimum pada 2021 sama dengan 2020.

              "UMP Jateng 2021 ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menaker yang kemarin dikeluarkan, yang
              intinya  menyampaikan  tidak  naik  atau  sama  dengan  UMP  2020,"  tegasnya.Dia  mengatakan
              dalam penentuan kenaikan UMP tersebut pihaknya mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP)
              Nomor 78 tahun 2015.

              Pertimbangan lainnya, lanjut dia, adalah hasil rapat dengan dewan pengupahan, serikat buruh,
              dan asosiasi pengusaha Indonesia. Ganjar mengatakan sudah mengajak pihak-pihak tersebut
              berbicara dan memberikan masukan-masukan.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  inflasi  Jateng  pada  September  sebesar  1,42
              persen  (yoy).  Sedangkan  pertumbuhan  ekonomi  tercatat  sebesar  1,85  persen  periode  yang
              sama. Dengan perhitungan tersebut didapatkan angka kenaikan upah 3,27 persen.

              "Dengan  demikian,  terdapat  kenaikan  sebesar  3,27  persen.  Angka  inilah  yang  kami
              pertimbangkan,  maka  UMP  Jateng  2021  kami  tetapkan  sebesar  Rp1.798.979,12  atau  naik
              Rp56.963,9," ujar pria yang juga politikus PDIP tersebut.

              Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan keputusan besaran UMP Jateng 2021 akan berlaku
              untuk  35  kabupaten/kota  dan  harus  menjadi  pedoman  UMP  dalam  penetapan  UMK  masing-
              masing. Ia menuturkan seluruh kabupaten/kota mempunyai waktu sampai 21 November nanti
              untuk menyusun UMK.

              "Dan ini kalimatnya dapat, artinya bisa iya bisa tidak. Pengalaman di Jawa Tengah, selama ini
              kami tidak menggunakan UMP melainkan UMK," katanya.

              Sebelumnya,  dalam  keterangan  yang  dirilis  28  Oktober  2020,  Ida  Fauziyah  mengatakan
              sebanyak 18 provinsi sepakat mengikuti ketentuan dalam SE pengupahan yakni tidak menaikkan
              upah minimum tahun depan.
              "Berdasarkan  pemantauan  pada  hari  Selasa,  27  Oktober  2020,  Pukul  16.35  WIB,  beberapa
              daerah  telah  melaksanakan  sidang  dewan  pengupahan  provinsi  dalam  rangka  persiapan
              penetapan UM tahun 2021," kata Ida dalam keterangan tertulis.

              Provinsi-provinsi yang sejalan dengan SE Menaker itu adalah Jawa Barat, Banten, Bali, Aceh,
              Lampung, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
              Timur, dan Sulawesi Tengah.

              Selanjutnya, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan
              Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua.

              (ulf, Antara/kid).


                                                           534
   530   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540