Page 542 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 542

persetujuan di rapat pleno terkait dengan tidak naiknya UMP 2021," ujar anggota Dapenas Mirah
              Sumirat, dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Jumat (30/10/2020).
              Dia  menjelaskan,  keterangan  yang  termaktub  dalam  Surat  Edaran  Menaker  Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19,
              mencatut adanya persetujuan dari Depenas. Kejadian itu cukup mengaggetkan dirinya selaku
              anggota Depenas.

              "Ini sangat mengejutkan saya selaku anggota Depenas, apabila ada kalimat dari siapa pun atau
              dari pejabat bahwa ada rekomendasi dari Depenas, itu sangat-sangat mengejutkan. Kalau ada
              yang bilang sudah disetujui, itu bohong" kata dia.

              Dalam  rapat  pleno  Dewan  Pengupahan  Nasional,  kata  Mirah,  belum  ada  keputusan  kolektif.
              Masing-masing perwakilan masih memberikan rekomendasi terkait dengan pengupahan di tahun
              depan dan untuk dibahas lebih lanjut.

              Dalam  rekomendasi  itu,  pihak  pengusaha  yang  diwakili  oleh  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia
              (Apindo)  merekomendasikan  upah  2021  sama  dengan  upah  2020.  Sementara  buruh
              merekomendasikan penetapan upah 2021 diserahkan pada Dewan Pengupahan Daerah.

              Namun  pada  akhirnya,  forum  tripartit  yang  bertugas  memberikan  saran,  dan  pertimbangan
              kepada  pemerintah  terkait  perumusan  kebijakan  pengupahan  itu  dinilai  diputuskan  secara
              sepihak oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Saya sudah konfirmasi ini kepada Wakil Ketua Depenas Pak Sunardi dan unsur serikat pekerja,
              serikat buruh. Beliau juga kaget, tidak tahu. Jadi tidak pernah ada itu rekomendasi dari Depenas
              terutama dari serikat pekerja/serikat buruh bahwa tidak ada kenaikan upah minimum 2021,"
              katanya. ( Sebelumnya, Ida Fauziyah mengutarakan, SE yang dia keluarkan sudah sesuai dengan
              kondisi saat ini. Bahkan, sudah berdasarkan legal formal yang dilakukan melalui kajian yang
              insentif. Salah satunya, mendapat rekomendasi dari Dewan Pengupahan Nasional.
              (uka).





































                                                           541
   537   538   539   540   541   542   543   544   545   546   547