Page 578 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 578

Merespons hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan, pemerintah telah
              mencatat semua rekomendasi dari serikat pekerja/buruh. Menurutnya, usulan yang diterima dari
              serikat pekerja/buruh ialah penekanan tak ada penurunan UMP di tahun depan.



              DIPROTES UMP 2021 TAK NAIK, MENAKER: PEMERINTAH AMBIL JALAN TENGAH

              Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) Sunardi dari unsur serikat pekerja/buruh
              mengaku tak pernah mengeluarkan rekomendasi tidak naiknya Upah Minimum Provinsi ( UMP )
              2021. Menurut Sunardi, keputusan tersebut ditetapkan sepihak oleh pemerintah.

              "Sudah  dikirim  ke  Menteri  dua  keputusan  (dari  pengusaha  dan  buruh).  Tiba-tiba  kok
              akomodirnya hanya satu? Nah ini yang salah Bu Menteri. Karena mestinya yang ditetapkan dalam
              rapat dua-duanya itu diakomodir mestinya. Kok tiba-tiba hanya satu," ungkap Sunardi dalam
              konferensi pers virtual, Jumat (30/10/2020).

              Merespons hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan, pemerintah telah
              mencatat semua rekomendasi dari serikat pekerja/buruh. Menurutnya, usulan yang diterima dari
              serikat pekerja/buruh ialah penekanan tak ada penurunan UMP di tahun depan.

              "Berkaitan dengan rekomendasi penetapan Upah Minimum 2021 dari Depenas, pemerintah telah
              menerima catatan bahwa unsur serikat pekerja/serikat buruh mempunyai pandangan nilai Upah
              Minimum  2021  tidak  boleh  turun,  meskipun  sudah  ada  KHL  (Kebutuhan  Hidup  Layak)  hasil
              peninjauan," jelas Ida ketika dihubungi detikcom .

              Begitu  juga  dengan  rekomendasi  pengusaha  yang  juga  masuk  dalam  catatan  pemerintah.
              "Sementara unsur pengusaha berpandangan bahwa naik atau turunnya Upah Minimum harus
              dilihat  secara  menyeluruh  dan  merupakan  konsekuensi  dari  adanya  hasil  peninjauan  KHL,"
              terang Ida.

              Namun,  ia  mengaku  tak  semua  rekomendasi  Depenas  bisa  menghasilkan  keputusan  bulat.
              Sehingga,  keputusan  Ida  menerbitkan  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/ll/HK.04/X/2020  tentang  Penetapan  Upah  Minimum  Tahun  2021  Pada  Masa  Pandemi
              Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah sebagai jalan tengah.

              "Melihat  kondisi  dampak  dari  pandemi  COVID-19  dan  untuk  memberikan  perlindungan  bagi
              pekerja/buruh  dan  kelangsungan  bekerja,  serta  menjaga  kelangsungan  usaha,  pemerintah
              mengambil jalan tengah yang sebelumnya telah dikaji secara mendalam," tutur dia.

              Ia melanjutkan, kajian itu telah mencakup berbagai aspek, dan juga berasal dari kajian yang
              dilakukan Dewan Pengupahan di beberapa daerah.

              "Dari  aspek  ekonomi,  hukum,  sosial,  dan  politik  mengenai  alasan  dan  dampaknya  serta
              berdasarkan data-data dan kajian yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan di beberapa daerah.
              Sehingga sampai pada suatu keputusan untuk memberikan pedoman bagi para gubernur agar
              menetapkan Upah Minimum 2021 sama dengan Upah Minimum 2020," pungkas Ida.













                                                           577
   573   574   575   576   577   578   579   580   581   582   583