Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 120

Menurut  dia,  kelemahan  dari  UU  13/2003,  perusahaan  yang  tidak  membayarkan  pesangon
              pekerja hanya bisa dituntut secara perdata. Kalau perdata, lanjut dia, prosesnya akan panjang
              dan beban yang timbul dari persoalan tersebut ada di pekerja. Ironisnya, kalau perusahaannya
              tetap  tidak  bayar  maka  akan  dilakukan  penuntutan  secara  perdata  dan  ironisnya,  biayanya
              dibebankan ke pihak penuntut atau pekerja.

              Jika  dalam  UU  Cipta  Kerja,  pengusaha  yang  tidak  bersedia  membayar  pesangon  bisa  kena
              tuntutan pidana dan pengusaha akan berhadapan dengan negara. Artinya, negara ada di depan
              para pekerja, melindungi pekerja, berhadapan dengan para pengusaha. Pemerintah memberikan
              perhatian khusus kepada para pekerja yang terkena dampak PHK agar mendapatkan hak-haknya
              berupa pesangon dari perusahaan dan lembaga terkait.

              Tidak hanya menyoal pesangon, UU Cipta Kerja juga melindungi pekerja dalam konteks PHK.
              Pasal 151 UU Cipta Kerja menyebut, perusahaan pekerja, serikat pekerja, dan pemerintah harus
              mengupayakan tidak terjadi PHK. Dan kalaupun terjadi PHK dan pekerja menolak, maka harus
              dilakukan perundingan bipartit. Jika belum mencapai kesepakatan maka harus dilakukan dengan
              menyelesaikan  perselisihan  hubungan  industri.  "Artinya,  Ini  jelas  sekali  tidak  ada  ruang
              pengusaha untuk melakukan tindakan sewenang-wenang kepada pekerja," terangnya.

              Lalu, Pasal 153 menyebut perusahaan dilarang melakukan PHK karena pekerja sakit selama tidak
              lebih 12 bulan, menjalankan ibadah, menikah, hamil, melahirkan atau gugur kandungan, dan
              beberapa hal lainnya. "Ini merupakan bukti jika pemerintah melindungi pekerja. UU Ciptaker
              adalah  UU  yang  sangat  baik.  UU  ini  memang  belum  sempurna  tapi  pemerintah  sudah
              memberikan kesempatan untuk memberikan masukan. Masih ada proses yang masih berjalan,
              pembahasan turunan UU," ujarnya.

              Sejatinya, UU Cipta Kerja menciptakan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang akan
              mengakomodasi  kebutuhan  calon  pekerja,  bukan  pekerja.  Sebagai  upaya  mengatasi  calon
              pekerja yang muncul setiap tahun. "Bicara UU Cipta Kerja tidak bisa terlepas dari perspektif
              pekerja dan calon pekerja. Artinya, UU Cipta Kerja jelas ada perspektif yang ditujukan untuk
              melindungi  pekerja  dan  calon  pekerja,  baik  dalam  jangka  pendek  maupun  jangka  panjang,"
              tandas Peter.

              Editor : Aris Cahyadi (aris_cahyadi@investor.co.id).

































                                                           119
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125