Page 119 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 119

Ringkasan

              Undang-Undang  (UU)  No.  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  memberikan
              perlindungan dan kepastian hukum bagi para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan
              kerja (PHK) dari perusahaan. Dalam UU Cipta Kerja, pekerja yang mengalami PHK dijamin akan
              mendapatkan haknya berupa pesangon sesuai peraturan perundang-undangan yang ditetapkan,
              yakni 25 kali gaji.

              "Saya  pastikan  tidak  ada  yang  merugikan  pekerja.  Kenapa  tidak  merugikan,  karena  dibalik
              penurunan dari 32 kali gaji menjadi 25 kali gaji, ada kepastian bahwa itu akan terbayarkan. Mana
              yang  lebih  menguntungkan,  di  kasih  iming-iming  pesangon  32  kali  tapi  tidak  dibayar,  atau
              pesangon 25 kali gaji tapi pasti terbayar. Saya pasti milih yang 25 kali gaji," kata Direktur Riset
              Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam di Jakarta, Selasa
              (22/12).


              UU CIPTA KERJA JAMIN KEPASTIAN PESANGON BAGI PEKERJA YANG TERDAMPAK
              PHK

              JAKARTA, - Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) memberikan
              perlindungan dan kepastian hukum bagi para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan
              kerja (PHK) dari perusahaan. Dalam UU Cipta Kerja, pekerja yang mengalami PHK dijamin akan
              mendapatkan haknya berupa pesangon sesuai peraturan perundang-undangan yang ditetapkan,
              yakni 25 kali gaji.

              "Saya  pastikan  tidak  ada  yang  merugikan  pekerja.  Kenapa  tidak  merugikan,  karena  dibalik
              penurunan dari 32 kali gaji menjadi 25 kali gaji, ada kepastian bahwa itu akan terbayarkan. Mana
              yang  lebih  menguntungkan,  di  kasih  iming-iming  pesangon  32  kali  tapi  tidak  dibayar,  atau
              pesangon 25 kali gaji tapi pasti terbayar. Saya pasti milih yang 25 kali gaji," kata Direktur Riset
              Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam di Jakarta, Selasa
              (22/12).

              Mengutip data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pada 2019 menyebutkan hanya 27%
              pengusaha  yang  memenuhi  pembayaran  kompensasi  sesuai  dengan  ketentuan  UU  13/2003
              tentang Ketenagakerjaan. Sisanya, 73% tidak melakukan pembayaran kompensasi PHK sesuai
              dengan UU Ketenagakerjaan. Alasan perusahaan beragam dari mulai mengaku pailit sehingga
              tak sanggup membayar pesangon sampai pekerja mengundurkan diri.

              Bahkan,  laporan  World Bank  yang  mengutip  data  Survei  Angkatan  Kerja  Nasional  BPS  2018
              menyatakan 66% pekerja sama sekali tidak mendapat pesangon sesuai aturan, 27% pekerja
              menerima pesangon kurang dari yang seharusnya diterima, dan 7% pekerja yang menerima
              pesangon sesuai dengan ketentuan.

              Piter memastikan, UU Cipta Kerja menjadi angin segar bagi para pekerja karena mampu menjadi
              solusi  dari  persoalan  pesangon  bagi  pekerja  yang  terdampak  PHK.  Sehingga,  memberikan
              kepastian pembayaran pesangon bagi pekerja di sektor apapun yang terdampak PHK. Meskipun
              jumlah pengkalian pesangonnya lebih kecil, dari 32 kali gaji menjadi 25 kali gaji, tapi ini lebih
              pasti untuk melindungi hak pekerja.

              "Kenapa  soal  pesangon  pekerja  yang  terdampak  PHK  pasti  akan  dibayar?  Itu  pasti,  karena
              klausulnya tidak lagi menjadi perdata, tapi pidana. Kalau perusahaan tidak bersedia membayar
              hak pekerja sebagaimana tercantum dalam UU, maka bisa terkena pidana dan bisa dipidanakan.
              Artinya, bagaimana mungkin kita mengatakan pemerintah tidak berpihak pada pekerja, ini kan
              jelas-jelas negara berpihak kepada pekerja," tegasnya.


                                                           118
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124