Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 225

Kali  ini,  ia  merancang  undang-undang  sapu  jagat  bernama  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  demi
              mengatasi  tumpang  tindih  aturan  di  level  pemerintah  pusat  dan  pemerintah  daerah  supaya
              supaya sumbatan aliran investasi bisa dibuka. Pada 12 Februari, atau sekitar 3 bulan setelah
              pelantikan,  Jokowi  yang  diwakili  oleh  Menteri  Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto,
              Menkeu Sri Mulyani, Menteri ATR Sofyan Djalil, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menkum HAM Yasonna
              Laoly dan Menaker Ida Fauziyah langsung menyerahkan naskah akademis dan draf UU Omnibus
              Law kepada DPR.



              JALAN PANJANG JOKOWI RACIK JURUS ATASI RUWET INVESTASI DI RI

              "Ruwet,  ruwet,"  begitulah  kata  Jokowi  dengan  nada  jengkel  kala  menggambarkan  proses
              perizinan investasi di negara yang dipimpinnya di Forum Musyawarah Rencana Pembangunan
              Nasional (Musrenbangnas) 2019 lalu.

              Bagaimana tidak, untuk mengurus investasi di sektor kelistrikan, total izin yang harus diurus
              mencapai 58 buah. Belum untuk sektor lain.

              "Kita kurang listrik, ada investor mau masuk bangun listrik, kenapa tidak bisa kita jemput dengan
              baik. Masih ada 58 izin, masih ruwet," katanya kala itu.

              Kejengkelan sebenarnya bukan kali pertama disampaikan Jokowi. Dalam berbagai forum dan
              bahkan  sejak  memerintah  mulai  2014  lalu  Jokowi  sering  membongkar  bobrok  birokrasi  dan
              keruwetan proses perizinan investasi di dalam negeri.

              Dan  untuk  mengatasi  itu,  pada  periode  pertama  pemerintahannya,  Jokowi  sebenarnya  telah
              mengeluarkan 16 paket kebijakan ekonomi. Namun nahas, upaya tersebut belum membuahkan
              hasil sesuai yang ia inginkan.
              Aliran  investasi  ke  dalam  negeri  disebut  Jokowi  masih  seret.  Itu  tercermin  dari  total  aliran
              investasi yang masuk ke Indonesia.

              Data Kemenko Perekonomian beberapa waktu lalu menyebut aliran investasi dunia sebenarnya
              mencapai US$1.471 miliar per tahun. Tapi dari jumlah itu, yang berhasil mampir ke Indonesia
              hanya 1,97 persennya saja.

              Tak  ingin  masalah  berlanjut  dan  terus  mengganjal  investasi,  Jokowi  memerintahkan  anak
              buahnya untuk bergerak bergerak lagi.

              Kali  ini,  ia  merancang  undang-undang  sapu  jagat  bernama  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  demi
              mengatasi  tumpang  tindih  aturan  di  level  pemerintah  pusat  dan  pemerintah  daerah  supaya
              supaya sumbatan aliran investasi bisa dibuka.

              Melalui  uu  tersebut,  pemerintah  merevisi,  mencabut  dan  menyelaraskan  sekitar  74  undang-
              undang yang berkaitan dengan proses perizinan investasi. Salah satu yang direvisi adalah UU
              tentang Pemerintahan Daerah.

              Melalui Omnibus Law, pemerintah merevisi klausul mengenai norma, standar, persyaratan, dan
              kriteria (NSPK). Dengan perubahan tersebut pemerintah berharap perizinan investasi bisa makin
              sederhana.
              Tak hanya anak kepada buah, untuk memuluskan rencana itu, pemerintahannya juga gencar
              meminta  dukungan  kepada  wakil  rakyat.  Secara  tak  langsung  permintaan  dukungan  ia
              sampaikan secara terbuka dalam pidato pelantikannya untuk periode kedua pada 20 Oktober
              tahun lalu.


                                                           224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230