Page 229 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 229

PENGANGGURAN TINGGI HINGGA KRISIS DI SEKTOR USAHA MASIH HANTUI 2021

              Sepanjang tahun 2020, ekonomi global termasuk Indonesia mengalami tekanan akibat pandemi
              Covid-19. Pada 2021 pun perekonomian masih dibayangi ketidakpastian.

              Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021
              akan tumbuh 4% hingga 5%, yang disumbangkan dari semua ngara, termasuk negara-negara
              berkembang seperti Indonesia.

              "Tahun depan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 4%-5% tentu disumbang semua negara
              termasuk emerging dan developing country seperti Indonesia," kata Sri Mulyani dalam video
              virtual, Selasa (22/12/2020).

              Menurut dia, pemulihan ekonomi masih terus dilakukan. Pun, sejumlah tantangan masih akan
              harus dihadapi di antaranya tantangan stabilitas kesehatan, banyaknya jumlah pengangguran,
              dan krisis di sektor usaha, dan sektor riil yang berimbas kepada sektor keuangan.

              "Instrumen  yang  luar  biasa  penting  di  dalam  menghadapi  Covid  yaitu  pertama  masalah
              kesehatan, kedua krisis sosial karena masyarakat kehilangan pendapatan, mata pencahariannya
              dan kemudian krisis di sektor usaha, baik di sektor riil yang berpotensi mengimbas pada sektor
              keuangan," bebernya Menuruynya, Undang-Undang Cipta Kerja juga dalam rangka membantu
              pemulihan ekonomi di sektor riil di tahun depan. Dan dana PEN akan terus diawasi sampai akhir
              tahun.

              "Ini tantangan sulit dan harus kita atasi," tandasnya.

              Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran semakin bertambah
              karena Covid-19. Pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang pada kuartal III-
              2020.
              Rinciannya terdapat 29,12 juta orang (14,28% penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19,
              terdiri  dari  pengangguran  karena  Covid-19  (2,56  juta  orang),  Bukan  Angkatan  Kerja  (BAK)
              karena Covid-19 (0,76 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,77 juta orang),
              dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (24,03 juta
              orang).

              Kepala  BPS  Suhariyanto  mengatakan,  tingkat  pengangguran  terbuka  (TPT)  Agustus  2020
              sebesar 7,07%, meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus 2019.
              "Ini meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus 2019," kata Suhariyanto.

              kbc 10.























                                                           228
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234