Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 146
NEGARA TUJUAN PENEMPATAN PMI DIMINTA DIPERLUAS
Sejak bulan Juli 2020 lalu, Menaker Ida Fauziyah telah meneken Kepmen 294 tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Keputusan ini menandai dibukanya kembali penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Luar
Negeri setelah sejak 18 Maret 2020 pemerintah menutup sementara dikarenakan Pandemik
Covid-19.
Keputusan teknis pelaksanaannya seminggu kemudian, Rabu 5 Agustus 2020, terbit Keputusan
Plt Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
(Binapenta) Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan keputusan No
3/20888/PK.02.02/VIII/2020 Tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu Bagi
Pekerja Migran Indonesia Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, dimana dalam keputusan
tersebut menetapkan 12 negara tujuan penempatan dan sektor-sektor yang dibolehkan.
Menyusul surat dari Direktur PPTKLN No: 3/27554/PK.02.01/IX/2020 tanggal 23 September 2020
hal Percepatan Penempatan Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) Pada Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru.
Terkait hal tersebut diatas, Luthfi Sungkar praktisi usaha Penempatan Pekerja Migran Indonesia
yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun menyatakan bahwa SK plt Dirjen yang
menetapkan 12 negara tujuan penempatan tidak banyak memberikan pengaruh pemulihan
usaha penempatan dikarenakan ada beberapa negara tujuan penempatan dan sektor yang
ditetapkan tidak mengakomodir target market P3MI.
"Ada beberapa negara di Afrika dan ada beberapa sektor yang ditetapkan yang dia anggap tidak
memberikan dampak percepatan pemulihan usaha P3MI dan menggairahkan kembali
penempatan PMI,"ujar Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima RRI, Senin (12/10/2020).
"Seharusnya Dirjen Binapenta &a PKK juga meminta masukan kepada P3MI secara langsung dan
atau melalui Asosiasinya sebelum menetapkan negara tujuan penempatan, karena tentu saja
P3MI sebagai pelaku juga harus dilibatkan dalam hal ini," tambahnya.
Untuk itu, guna percepatan penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru ini Luthfi
meminta Dirjen Binapenta & PKK untuk secepatnya menerbitkan kembali SK yang
memperluas negara tujuan penempatan serta memperluas sektor-sektornya.
"Ada beberapa negara tujuan penempatan yang sudah membuka diri dan memungkinkan
menerima PMI pada masa sekarang ini seperti Singapura (Sektor Pekerja Domestik dan Care
Giver), New Zealand, Australia, Malaysia (sektor farming & Agriculture), Macau (sektor
hospitality), negara Qatar dan PEA diperluas sektor nya dan beberapa negara lainnya di Eropa,"
jelasnya.
Dia berharap dengan diperluasnya negara tujuan penempatan dan sektor-sektornya akan
mempercepat pemulihan penempatan dan secara langsung memberikan dampak positif bagi
percepatan pemulihan perekonomian nasional.
145