Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 20

"Menjadi  negara  yang  efisien,  memiliki  regulasi  yang  simple  dan  memberikan  kesempatan
              kepada  seluruh  rakyat  untuk  bisa  berusaha  secara  mudah,"  katanya  dalam  Ekspo  Profesi
              Keuangan secara virtual di Jakarta, Senin.

              Menurut dia, dalam Omnibus Law Cipta Kerja yang memasukkan perpajakan sebagai salah satu
              klaster, memberikan insentif agar Indonesia mampu meningkatkan produktivitas, kreativitas dan
              inovasi.

              "Karena kalau berbicara middle income trap, di situlah letaknya, efisiensi birokrasi, regulasi yang
              seharusnya disederhanakan," imbuhnya.

              Salah satu insentif perpajakan yang dimuat dalam RUU Cipta Kerja yang sudah disahkan DPR RI
              pada Senin (5/10) adalah pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas dividen yang didapatkan
              dari dalam dan luar negeri.

              Dalam konferensi pers pada Rabu (7/10), Menkeu menjelaskan dividen yang berasal dari luar
              negeri oleh pemilik Indonesia akan dibebaskan dari pajak jika ditanamkan dalam bentuk investasi
              ke dalam negeri.

              Adapun ketentuan dalam UU Cipta Kerja adalah dividen dan penghasilan setelah pajak yang
              diinvestasikan paling sedikit sebesar 30 persen dari laba setelah pajak.

              Kemudian, dividen dari badan usaha luar negeri yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa
              efek harus diinvestasikan sesuai proporsi kepemilikan saham yang diinvestasikan di Indonesia
              kurang dari 30 persen dari jumlah laba setelah pajak di Indonesia.

              Dalam kesempatan itu, Menkeu juga menampik jika klaster perpajakan dalam UU Cipta Kerja itu
              dikatakan muncul begitu saja karena melalui pembahasan pemerintah dan DPR yakni komisi dan
              badan legislasi.
              Dia menyebut, beberapa aturan dalam Omnibus Law Perpajakan sudah diatur dalam Undang-
              Undang Nomor 2 tahun 2020 terkait penanganan sistem keuangan dampak COVID-19.

              Salah satunya, lanjut dia, terkait pajak penghasilan (PPh) badan yang diturunkan menjadi 22
              persen dari 25 persen mulai 2020-2021. Selain itu, juga pajak pertambahan nilai (PPN) dalam
              perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) khususnya penunjukan subjek pajak luar negeri
              (SPLN).

              Beberapa aturan yang tidak masuk dalam UU Nomor 2 tahun 2020, dimasukkan dalam Omnibus
              Law Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja karena aturan ini juga untuk memberikan kemudahan dalam
              investasi. Jadi, siapa mau menggingat UU Cipta Kerja? (nas/ant/cok)
























                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25