Page 94 - Matematika Kelas 2 Toali
P. 94

BAB III Barisan dan Deret                                                         85

                  Barisan bilangan yang pernah dipelajari di tingkat SLTP diantaranya adalah pengertian
                  suku dan pola bilangan, menentukan suku ke-n  dari suatu  barisan, serta
                  menyelesaikan soal verbal yang berkaitan pola atau barisan bilangan. Pengertian pola
                  atau barisan  bilangan yang telah dipelajari di  tingkat  SLTP  sangat membantu untuk
                  memahami pengertian barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri, notasi
                  sigma maupun induksi matematika yang akan dipelajari dalam bab ini.

                  1).   Pola barisan

                  Definisi barisan dan  deret bilangan pernah dipelajari di tingkat SLTP, namun untuk
                  mengingat kembali akan dibahas sedikit tentang definisi barisan dan deret bilangan.

                  Barisan bilangan adalah urutan bilangan yang memiliki aturan atau pola tertentu.
                  Elemen-elemen dari suatu barisan bilangan sering disebut dengan istilah suku.

                  Elemen pertama disebut suku pertama (U 1),  elemen ke-2 disebut suku ke-2 (U 2),
                  elemen ke-3 disebut suku ke-3 (U 3) dan seterusnya sampai pada elemen ke-n disebut
                  suku ke-n (U n)

                  Aturan atau pola dari suatu barisan dapat dinyatakan dalam bentuk definisi atau dapat
                  juga dinyatakan dalam bentuk rumusan.

                  Contoh 1
                  Tentukan pola atau aturan dari barisan di bawah ini:
                  a.  1, 3, 5, 7, . . .
                  b.  1, 4, 9, 16, 25, . . .
                  c.  8, 27, 64, 125, 216, . . .


                  Jawab:
                  a.  Aturan  atau pola dari  barisan bilangan: 1, 3, 5, 7,  . . . secara definisi adalah
                      bilangan ganjil mulai dari 1 atau bilangan naik yang memiliki selisih 2 yang dimulai
                      dari 1. Sedangkan secara rumus polanya adalah U n = 2n – 1 dengan n dimulai dari
                      1. (untuk seterusnya kata-kata “ n dimulai dari 1 “ tidak perlu dituliskan)

                  b.  Pola dari barisan bilangan: 1, 4,  9, 16,  25, . . . secara  definisi adalah kuadrat
                                                                                              2
                      bilangan asli mulai dari 1. Sedangkan secara rumus polanya adalah U n = n .

                  c.  Pola dari barisan bilangan: 8, 27, 64, 125, 216. . . secara definisi adalah pangkat
                                                                                                      3
                      tiga dari bilangan asli  mulai dari 2. Sedangkan secara rumus polanya: U n =(n + 1)


                  Contoh 2
                  Tentukan pola suku ke-n  dari barisan di bawah ini:
                  a.  3, 7, 11, 15, 19, . . .
                  b.  50, 47, 44, 41, 38, . . .
                  c.  2, 4, 8, 16, 32, . . .

                  Jawab:
                  a.  3, 7, 11, 15, 19, .  . . ; selisih dua suku yang berurutan adalah 4 dan suku
                      pertamanya 3 , jadi polanya U n =  4n – 1 (angka -1  diperoleh dari 3 – 4, akan
                      dibahas lebih lanjut pada barisan aritmatika)
                  b.  50, 47, 44, 41, 38, .  . . ; selisih  dua suku yang berurutan adalah -3 dan suku
                      pertamanya 50, jadi polanya Un = -3n + 53 (angka 53 diperoleh dari 50 – (-3))
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99