Page 59 - Handout Digital Fisika Inti Yurindah Lestari
P. 59

BAB 3 RADIOAKTIVITAS





               = aktivitas awal pada t = 0 (satuan Becquerel atau Bq)
              0
               =aktivitas setelah selang waktu t (dalam Bq)
                
            Dalam SI, satuan aktivitas radiasi dinyatakan dalam Becquerel (disingkat Bq) sesuai dengan nama

            penemu radioaktivitas.
            Dimana,


            1 Bq = 1 peluruhan/sekon


                             10
                                                     10
            l curie = 3,7 x 10  peluruhan/s = 3,7 x 10  Bq
                                                  -6
                       -3
            1 mCi = 10  Ci                    1 μCi = 10  Ci
            Jika  ada  dua  spesies  radioaktif  (misalnya  radioaktif  I  dan  2)  dicampur  bersama-  sama,  maka
            aktivitas totalnya adalah


            A = A1 + A2


               =    .    .    +    .    .                                                          (3-10)
                                         2
                    1
                       1
                                 2
                                     2
                           1
                  Kurva log A terhadap t (waktu) merupakan kurva cekung, karena radionuklida yang berumur
            paruh lebih pendek menjadi kurang signifikan dengan berjalannya waktu. Untuk kurva yang terdiri
            dari dua radionuklida yang umur paruhnya tidak terlalu berbeda, maka
                                                         0 −     
                                                                      0 −     
                                             0 −     
                                                   1  =        1  +        2                       (3-11)
                                                                      2
                                             1
                                                         1
            Jika kedua sisi dikalikan    −       maka akan diperoleh
                                         1
                                                                0 (   −   )  
                                               0 −     
                                                    1  =    +        1  2
                                                           0
                                                                2
                                               1
                                                           1
            Besarnya    ,     telah diketahui dan A dapat diukur dengan detektor yang merupakan fungsi dari t.
                       1
                           2
            Dengan menampilkan dalam bentuk kurva antara    =        −        terhadap e(   −    ) maka dapat
                                                                       1
                                                                                              2
                                                                                        1
            ditentukan yang merupakan titik potong kurva yang berupa garis lurus dengan sumbu ordinatnya
            dan juga dapat ditentukan yang merupakan kemiringan dari kurva garis lurus.












                                                                                                      54
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64