Page 60 - Handout Digital Fisika Inti Yurindah Lestari
P. 60

BAB 3 RADIOAKTIVITAS




            3.3 PELURUHAN RADIOAKTIF BERURUTAN


            Jika ada suatu radionuklida yang meluruh menjadi anak luruhnya, dan anak luruh tersebut bersifat

            radioaktif  sehingga  akan  meluruh  menjadi  radionuklida  berikutnya,  maka  peluruhan  tersebut
            disebut dengan peluruhan radioaktif berturutan. Jika dibuat dalam suatu reaksi, maka


                                                            1     2                                (3-12)
                                                         →    →   



            Radionuklida A adalah radionuklida induk yang meluruh dengan konstanta peluruhan    menjadi
                                                                                                 1
            radionuklida B (radionuklida anak). Radionuklida B akan menjadi C dengan konstanta peluruhan

               . Banyaknya nuklida A yang meluruh dihitung dengan menggunakan persamaan (2-9), yaitu
              2
                                                                                                  (3-13)
                                                           0 −     
                                                         =       1
                                                       1
                                                           1
                       0
            Dengan     adalah banyaknya nuklida pada waktu t = 0. Nuklida anak akan terbentuk dengan laju
                      1
            sebesar laju peluruhan nuklida induk dan nuklida anak akan terbentuk dengan laju    N2, atau dapat
                                                                                             2
            ditulis dengan:


                                                       2
                                                                   2 2
                                                           1 1
                                                         =       −      

                                                    2              0 −   1                     (3-14)
                                                        2 2
                                                                   1
                                                      +       =    1      

            Persamaan diferensial linear orde satu tersebut dapat diselesaikan dengan metode standar yang

            hasilnya adalah sebagai berikut

                                                                          0 −   2   
                                           =       1     (   −   1    −   −   2    ) +           (3-15)
                                                     0
                                         2
                                                                          2
                                                     1
                                                 2 −   1
                                                              0
            Jika pada awalnya hanya ada nuklida A saja atau     = 0 pada t=0, maka
                                                              2
                                               0
                                                =       1     (   −   1    −   −   2    )         (3-16)
                                                           0
                                               2
                                                           1
                                                       2 −   1










                                                                                                      55
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65