Page 175 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 175
Pengalihan Pekerjaan
Dalam Proses Penjaringan Talenta
Latar Belakang:
Tuntutan bisnis yang begitu tinggi menyebabkan Perusahaan harus fokus pada kegiatan pokok (core business) agar dapat
bersaing dalam lingkungan yang semakin kompetitif, salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah menyerahkan
pelaksanaan pekerjaan penunjang dengan menggunakan mekanisme Alih Daya. Begitu pula dalam proses Penjaringan Talenta,
pejabat berwenang dapat memutuskan apakah dalam melaksanakan penjaringan talenta Professional Hiring, perlu melalui
melalui lembaga penjaringan talenta tenaga professional (Head Hunter) atau menghubungi langsung ke tenaga kerja yang
direkrut.
Maksud dan Tujuan:
Perlu adanya kebijakan terkait pengalihan pekerjaan dalam proses penjaringan Talenta PT PEGADAIAN (Persero).
Pernyataan Kebijakan:
1. Ketentuan Umum Head Hunter:
1. Pelaksanaan Professional Hiring melalui mekanisme Head Hunter ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi
tersendiri;
2. Pelaksanaan program penjaringan talenta Professional Hiring dapat dilakukan melalui Head Hunter untuk
keperluan sourcing kandidat sampai dengan Fit and Proper Test;
3. Proses penjaringan talenta sebagaimana dimaksud Point 1 dilaksanakan melalui kerjasama dengan Head Hunter
yang akan melakukan sourcing kandidat level managerial ke atas dengan jabatan dan keahlian spesifik, melalui
Pengadaan Jasa Head Hunter yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa
yang berlaku;
4. Penugasan Head Hunter akan diberikan oleh Departemen Talent Acquisition setelah menerima Formulir
Permintaan Karyawan Baru yang telah disetujui Direktur dan Head Hunter akan diberikan surat perintah kerja
lengkap dengan Job Description dan kualifikasi kompetensi posisi yang dicari;
5. Posisi yang dapat direkrut melalui Head Hunter adalah posisi yang membutuhkan keahlian tertentu di semua
level;
6. Perusahaan akan memberikan penugasan kepada Head Hunter sesuai kualifikasi dan keahlian masing-masing
Head Hunter dengan tugas secara umum antara lain sebagai berikut:
1. Memenuhi calon Karyawan yang sesuai dengan kompetensi dan keahlian pada posisi/jabatan yang
dibutuhkan;
2. Mengatur jadwal wawancara kandidat dengan user;
3. Memberikan laporan detail tentang kandidat;
4. Mengawal kinerja calon Karyawan sampai masa probation selesai.
2. Kewajiban dan Tanggung Jawab Head Hunter setelah memperoleh Surat Perintah Kerja (SPK) lengkap dengan Kualifikasi
Jabatan, Job Description dan paket remunerasinya antara lain sebagai berikut:
1. Menyediakan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi jabatan sebanyak 3 (tiga) orang kandidat untuk tiap posisi,
lengkap dengan uraian hasil interview Head Hunter dan kualifikasi kandidat;
2. Jika dari 3 (tiga) kandidat yang diajukan tidak sesuai dengan kualifikasi user atau tidak tercapai kesepakatan
benefit, Head Hunter wajib memberikan pengganti kandidat dalam waktu 2 (dua) minggu;
3. Membantu mengatur waktu interview (Fit and Proper Test) kandidat dengan user.
Referensi:
Peraturan Direksi Nomor 33 tahun 2019 tentang Pedoman Penjaringan Talenta.
175