Page 41 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 41
Kenormalan Baru
Masa Transisi (1 dari 2)
Latar Belakang:
Menindaklanjuti Peraturan Gubernur mengenai Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi serta dengan
memperhatikan hasil evaluasi terhadap perkembangan selama pandemi COVID-19 dan pelaksanaan kebijakan internal
Perusahaan, maka dipandang perlu untuk dilakukan perubahan dan penyesuaian kebijakan.
Maksud dan Tujuan:
1. Memberlakukan Kebijakan Pelaksanaan Masa Transisi Menuju Penerapan The New Normal bagi Karyawan Non Layanan di
Lingkungan PT PEGADAIAN (Persero).
2. Menjadi fase edukasi dan pembiasaan terhadap proses kerja The New Normal di Perusahaan agar tetap safe dan produktif.
Pernyataan Kebijakan:
1. Pelaksanaan Masa Transisi Menuju Penerapan The New Normal bagi Karyawan Non Layanan di Lingkungan PT PEGADAIAN
(Persero) akan dievaluasi setiap waktu dan disesuaikan dengan perkembangan dinamika bisnis melalui Surat Edaran
tersendiri.
2. Masa pelaksanaan pola dan jam kerja dalam masa transisi menuju penerapan The New Normal di Perusahaan dilaksanakan
sampai dengan tanggal dilaksanakannya kondisi The New Normal yang akan ditetapkan oleh Task Force New Normal PT
PEGADAIAN (Persero).
3. Pola Kerja dalam masa transisi menuju penerapan The New Normal:
1. Memberlakukan pola kerja 2 (dua) group shifting dengan skema selang 1 (satu) hari antar group dengan
ketentuan 1 (satu) hari WFO dan 1 (satu) hari WFH yang berlaku bagi seluruh Karyawan dengan memperhatikan
Karyawan dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud Instruksi Direksi Nomor 31 tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Penerapan Proses Kerja The New Normal di Perusahaan Selama Masa Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19);
2. Pembagian group shift kerja dilakukan oleh Pimpinan Unit Kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan operasional
Unit Kerja masing-masing, dengan tetap mengikuti ketentuan jam kerja 8 (delapan) jam sehari selama 5 (lima)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu, atau Karyawan dapat melakukan penyesuaian karena alasan penting atas izin
(persertujuan) dari Pimpinan Unit Kerja;
3. Proporsi Karyawan yang WFH dengan WFO diupayakan 50% (lima puluh persen) dari seluruh jumlah Karyawan di
Unit Kerja masing-masing;
4. Pola kerja shifting tidak berlaku bagi Karyawan dengan jabatan struktural antara lain seperti Kepala Departemen
(berlaku untuk jabatan definitif dan penugasan) dan sampai dengan level jabatan di atasnya, dan harus tetap
bekerja di kantor (Work From Office/WFO), namun dapat melakukan penyesuaian karena alasan penting atau
alasan mendesak atas izin (persetujuan) dari Pimpinan Unit Kerja.
4. Jam Kerja dalam masa transisi menuju penerapan The New Normal:
1. Memberlakukan jam kerja yang fleksibel pada fase transisi The New Normal bagi Karyawan yang bekerja pada
Kantor Pusat dan Kantor Wilayah, yang selanjutnya disebut Karyawan Non Layanan. Maksud dari jam kerja yang
fleksibel adalah kebebasan Karyawan menentukan jam masuk sesuai rentang waktu yang ditetapkan dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Hari Jam Kerja
Senin - Kamis 1. Jam mulai kerja dapat dimulai dari pukul 07.30 waktu setempat hingga maksimal
pukul jam 09.00 waktu setempat.
2. Jam selesai kerja maksimal pukul 18.00 waktu setempat.
Jumat
1. Jam mulai kerja dapat dimulai dari pukul 07.30 waktu setempat hingga maksimal
pukul jam 09.00 waktu setempat.
2. Jam selesai kerja maksimal pukul 18.15 waktu setempat.
41