Page 128 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 128

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            gajah  adalah  orang  India  di  mana  bagi  para  raja,  gajah  dianggap
            paling suci. Ini berlaku luas di lima wilayah India.

                 Mengenai  biksu  Tiongkok  yang  meninggalkan  rumah  (ber-
            pabbaja), mereka menjalankan aturan-aturan dan memberi ceramah,
            sementara  murid-murid  belajar  dengan  sungguh-sungguh,  dan
            memahami  prinsip  terdalam  yang  diajarkan  guru  mereka.  Di
            antaranya, ada yang setelah membebaskan diri dari ikatan duniawi,
            kemudian mengasingkan diri ke lembah yang jauh, di mana mereka
            mencuci mulut dengan air dari arus bebatuan atau duduk di hutan
            belukar menyelami pikiran mereka.

                 Ber-pradaksina  dan  melakukan  puja  enam  kali  sehari,  mereka
            berjuang membalas manfaat yang mereka terima dari orang-orang
            yang  berkeyakinan  murni;  bersemayam  dalam  meditasi  mendalam
            dua kali semalam, mereka layak dihormati para dewa dan manusia.
            Tindakan-tindakan  demikian  memang  dijelaskan  dalam  sutra
            dan  Vinaya.  Bagaimana  mungkin  ada  pelanggaran  di  sini?  Tetapi
            karena  beberapa  kesalahan  interpretasi  secara  turun-temurun,
            aturan Vinaya menjadi merosot, dan kekeliruan yang berulang lalu
            menjadi  kebiasaan  yang  berlawanan  dengan  prinsip-prinsip  asal.
            Dengan  demikian,  berdasarkan  ajaran  agung  dan  kebiasaan  utama
            yang sesungguhnya masih dijalankan di India, saya dengan hati-hati
            menulis artikel-artikel berjumlah 40 bab yang terbagi dalam empat
            jilid, yang disebut ‘Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan’ (Kiriman Catatan Praktik
            Buddhadharma dari Lautan Selatan). Bersama ini, saya juga mengirimkan
            tulisan saya lainnya: ‘Datang Xiyu Qiufa Gaoseng Zhuan’ (Riwayat Hidup
            Para Biksu Terkemuka yang Mengunjungi India dan Negeri-Negeri Tetangga
            untuk Mencari Ajaran di Masa Dinasti Tang), serta beberapa sutra dan
            sastra (ulasan) yang semuanya berjumlah 10 buku.  Saya berharap
                                                              55
            para biksu yang ingin menyebarluaskan ajaran, tanpa berprasangka,
            akan  bertindak  hati-hati  dan  selaras  dengan  ajaran  dan  praktik

            55   Di antaranya adalah Suhrillekha (Surat Kepada Seorang Sahabat) oleh Arya
            Nagarjuna; Kidung Seratus Lima Puluh Gatha oleh Matriceta; Sutra Mengenai
            Anitya dan lainnya.


                                            114
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133