Page 206 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 206

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            dapat meletakkannya di bahu. Saat berada di kamar kecil, dia dapat
            mengenakannya sekehendak hati. Ketika berada di hadapan patung
            Buddha, dia harus merapikannya.

                 Tarik  sudut  kanan  jubah  bawah  dan  letakkan  di  atas  bahu
            kiri  serta  biarkan  bagian  belakang  menggantung,  jangan  biarkan
            kainnya di lengan. Jika ingin memakai tali ikat, pertama-tama bahu
            harus dibiarkan terbuka, lalu tarik ke belakang melalui cantelan di
            dalamnya. Biarkan satu ujung jubah di atas bahu, dan jubahnya sendiri
            melingkari leher. Kedua tangan ada di bawah jubah; sedangkan ujung
            satunya  lagi  menggantung  di  depan.  Ada  patung  Raja  Asoka  yang
            mengenakan jubah seperti itu.


                 Tata cara membawa payung ketika berjalan juga sangat menarik.
            Jubah  atas  hendaknya  dikenakan  sesuai  ajaran.  Payung  hendaknya
            dibuat setipis anyaman bambu, tapi bukan dua lapis, dan diikat ke
            batang  bambu.  Diameter  payung  sekitar  dua  atau  tiga  kaki  sesuai
            kehendak. Bagian tengah harus dibuat ganda agar dapat dipasangkan
            pegangan.  Panjang  pegangan  harus  proporsional  dengan  lebar
            payung. Anyaman  bambu dapat dipernis. Payung juga dapat  diikat
            ke buluh selain bambu, dan menyerupai topi dari rotan. Jika kertas
            diselipkan  dalam  anyaman,  payung  menjadi  lebih  kuat.  Kita  tidak
            menggunakan  payung  seperti  itu  di  Tiongkok,  namun  payung
            sangatlah bermanfaat. Jika hujan turun tiba-tiba, payung membuat
            kita  terhindar  dari  basah,  dan  saat  panas  terik  di  musim  panas,
            payung menjaga agar kita tetap sejuk. Penggunaan payung  adalah
                                                                     93
            sesuai dengan aturan Vinaya dan bermanfaat untuk tubuh kita, juga
            sama sekali tidak merugikan. Dengan demikian, penggunaan payung
            sangat bermanfaat. Tapi payung tidak digunakan di Tiongkok.


                 Di  Tiongkok,  ujung  atas  kashaya  umumnya  menggantung  di
            lengan bawah (secara harfiah: ‘belalai gajah’). Setiap biksu India yang
            datang  ke  Tiongkok  lalu  mengikuti  tata  cara  di  Tiongkok.  Kashaya
            yang  terbuat  dari  sutra  halus,  sering  melorot  dari  bahu,  sehingga

            93  Lihat Cullavagga V.


                                            192
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211