Page 208 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 208
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
dipersiapkan banyak gantungan dari gading agar pengunjung dapat
menggantungkan barang-barangnya. Mengenai hal-hal lainnya, lihat
Bab XXVI, yang khusus membahas aturan bertemu teman.
Jika kashaya terbuat dari sutra tipis, itu terlalu halus dan akan
melorot dari bahu. Saat kalian bernamaskara, kashaya biasanya
melorot ke lantai. Agar tidak mudah melorot, bahan yang terbaik
adalah sutra kasar atau linen putih yang halus.
Mengenai kain penutup samping di Tiongkok, adalah sesuai
aturan jika dibuat lebih panjang satu hasta. Ketika mengenakannya,
bahu kanan harus dibiarkan terbuka dan hanya bahu kiri yang
ditutupi.
Ketika berada di kamar sendiri, biasanya yang dikenakan
hanya kain penutup samping (gandapraticchadana) dan jubah bawah
(nivasana). Tetapi ketika keluar ruangan atau ketika memberi
penghormatan pada patung (rupa) Buddha, seorang biksu harus
mengenakan pakaian tambahan lainnya.
Sekarang saya akan menjelaskan secara singkat cara memakai
jubah bawah. Menurut aturan yang diadopsi tradisi Mulasarvastivada,
jubah bawah adalah sepotong kain dengan panjang lima hasta dan
lebar dua hasta. Bahannya bisa dari sutra atau linen, tergantung apa
yang ada.
Orang India membuatnya satu lapis sedangkan di Tiongkok
dua lapis, panjang maupun lebarnya tidak ditetapkan. Setelah
melilitkannya (di tubuh bagian bawah), tarik ke atas sehingga
menutupi pusar. Lalu dengan tangan kanan, tarik ujung atas ke sisi
kiri tubuh, kemudian (dengan tangan kiri), tarik ujung satunya lagi
yaitu bagian dalam dari sisi kanan. Tutupi sisi kiri dengan penutup
(flap) dari jubah atas (uttarasanga), (dan tutupi sisi kanan dengan
penutup sebelah kanan).
194