Page 264 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 264
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
BAB XXIII
MANFAAT OLAH RAGA YANG TEPAT UNTUK
KESEHATAN
DI India, baik biksu maupun umat awam biasanya berjalan-jalan di
suatu jalur pada waktu yang cocok dan mereka menghindari tempat
berisik. Pertama-tama, berjalan dapat menyembuhkan penyakit,
dan kedua, berjalan membantu pencernaan makanan. Waktu untuk
berjalan adalah sebelum tengah hari (sebelum jam sebelas) dan pada
sore hari. Kadang-kadang mereka keluar wihara (untuk berjalan-
jalan), atau dengan tenang berjalan di koridor. Jika kebiasaan ini
diabaikan, kesehatan seseorang akan kurang baik, dan akan sering
terganggu oleh pembengkakan kaki atau pembengkakan perut,
rasa sakit di siku atau bahu. Keluhan karena lendir juga disebabkan
kebiasaan terlalu banyak duduk. Sebaliknya, jika seseorang terbiasa
berjalan, badannya akan terjaga dengan baik, dengan demikian
dia dapat menjalankan kehidupan spiritualnya. Karena itulah, ada
cankrama (beranda atau serambi panjang yang dikelilingi tembok),
169
di mana Bhagavan biasa berjalan di Puncak Gridhrakuta, di bawah
pohon Bodhi, di Taman Rusa, di Rajagriha, dan di tempat-tempat
suci lainnya. Lebarnya sekitar dua hasta, panjangnya 14 hingga 15
hasta, dan tingginya dua hasta, yang dibangun dari batu bata; dan
di atas permukaan batu bata ada 14 atau 15 gambar bunga teratai
bermekaran, yang terbuat dari kapur dengan tinggi sekitar dua hasta
(tiga kaki) dan berdiameter satu kaki, serta (di atas setiap teratai)
170
ada tanda jejak kaki Muni. Di setiap ujung jalan, ada sebuah cetiya
169 Lihat Mahavagga V; Cullavagga V; Indian Antiquary, Jilid X.
170 Bahasa Tionghoa untuk hasta adalah zhou. Yi Jing juga menjelaskan
cankrama dan menyebut ‘dua zhou’ (yaitu tiga kaki) dalam Datang Xiyu Qiufa
Gaoseng Zhuan (lihat Lampiran Catatan Tambahan halaman 391). Hal ini
cocok dengan tulisan Xuan Zang (Memoires of Xuan Zang oleh Julien) di mana
beliau menyebut ‘tiga kaki.’
250