Page 362 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 362
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
BAB XXXVI
MENGATUR PERIHAL PASCAKEMATIAN
ADA penjelasan lengkap dalam Vinaya perihal pengaturan
pascakematian dari seorang biksu. Di sini secara singkat saya mengutip
poin-poin terpenting. Pertama-tama, yang harus dicek adalah apakah
almarhum mempunyai hutang, apakah almarhum meninggalkan
wasiat, dan juga apakah ada yang merawatnya selama sakit. Jika ada,
kepemilikan harus dibagi sesuai dengan aturan. Kepemilikan lainnya
harus dibagi secara adil.
Ada suatu gatha dalam Udana (suatu divisi dalam Tripitaka): 358
‘Lahan, rumah, toko, peralatan tidur,
Tembaga, besi, kulit, pisau cukur, kendi,
Pakaian, balok kayu, ternak, minuman, makanan,
Obat, tempat tidur, ketiga jenis
Benda berharga, emas, perak, dan sebagainya
Berbagai benda yang dibuat maupun tak dibuat;
Ini harus diklasifikasikan sebagai barang yang dapat
Dibagikan atau tak dapat dibagikan, berdasarkan
karakteristiknya.
Inilah yang ditetapkan oleh Bhagavan Buddha.’
Berikut adalah spesifikasinya: lahan, rumah, toko, peralatan
tidur, tempat duduk dari wol, dan peralatan besi atau tembaga tidak
dapat dibagikan. Namun di antara benda-benda yang disebut terakhir,
358 Lihat Dhammapada dalam The Sacred Books of the East, Jilid X oleh Prof.
Max Müller. Lihat juga istilah ‘Tipitakam’ dalam A Dictionary of the Pali
Language oleh Childers. Sekitar 20 baris pada gatha ini, cocok kata per kata
dengan yang ada dalam Vinaya-sangraha (Katalog Nanjio No. 1127), Jilid VII,
Bab XXIX, dalam The New Japanese Edition of the Chinese Buddhist Books in the
Bodleian Library, Japanese 65.
348