Page 98 - Flipbook Dyah Iswarini
P. 98

98                                                                                                                                                                                                                                     99







            America. He also produced several   Rakyat, he held his solo show in 1957   bersama Hendra Gunawan, Affandi,   perunggu yang dikenal aktif di
            public works, such as a stone relief at   that was officiated by President   Sudjojono, Trubus Soedarsono,   Jenewa hingga 1985.
            Samudra Beach Hotel in West Java; a   Sukarno. He became a political   Permadi Lyosta, dan Tatang Ganar.   (1911–1971)
            relief titled Untung Rugi at hillside of   prisoner from 1965 until 1979. After   Itji Tarmizi merupakan anggota   Jean Daniel-Guerry is well-known
            Mt. Merapi; a relief at Ambarukmo   he was released, he held another solo   sanggar Bumi Tarung Yogyakarta yang   for the use of simple lines in his
            Palace Hotel; and a relief made of   exhibition in 1979. He decided to   dikaitkan dengan LEKRA (Lembaga   sculptures of women. His works
            concrete titled Bandung Bondowoso   move to Bali and lived there until his   Kebudayaan Rakyat). Karya-karyanya   adore several public spaces in
            at Adisucipto airport. His most well-  death in 1983. To commemoratWe a   mulai dikoleksi oleh Presiden Sukarno   Geneva, Switzerland. His works have
            known mural is an unfinished painting   hundred years of Hendra Gunawan,   sejak awal 1950-an. Ia memilih untuk   been well-known in Paris, France,
            of Jakarta, which is now displayed at   Agus Dermawan T. wrote and   bersembunyi setelah terjadinya   since the 1950s. He produced his
            the History Museum of Jakarta.   published Gunawan’s biography titled   peristiwa 1965, dan baru kembali ke   works at a metal-casting workshop
                                       Surga Kemelut Pelukis Hendra in 2018.   kampungnya pada 1973. Ia pindah   named M. Pastorri in Geneva that
          9.   Hendra Gunawan                                      ke Jakarta pada 1993 dan menetap   was known for their mastery in
            (Bandung, 1918–Denpasar, 1983)  10.  Hendrik “Henk” Hermanus Joel   di Bumi Serpong Damai sejak 1997   bronze-casting until 1985.
              Hendra Gunawan belajar melukis   Ngantung            hingga akhir hayatnya.
            kepada Wahdi Sumanta dan Affandi.   (Bogor, 1921–Jakarta, 1991)   (Lintau, West Sumatra, 1939–  13.   Joes Soepadyo
            Ia pernah bergabung dengan   Henk Ngantung mulai melukis   Jakarta, 2001)         Informasi tentang Joes Soepadyo
            Seniman Indonesia Muda (SIM) di   pada 1934. Ia berguru pada pelukis       The works of Itji Tarmizi often   masih belum banyak ditemui dalam
            Yogyakarta dan Solo. Tahun 1949,   Bossardt dan Rudolf Wengkart   depict the daily lives of the people   dokumentasi sejarah seni rupa
            ia mendirikan kelompok Pelukis   dari 1937 hingga 1941. Ia kemudian   and lean towards social-realism.   Indonesia. Meskipun demikian,
            Rakyat. Pada masa revolusi, ia   pindah ke Jakarta pada 1940-an dan   He studied painting by himself   potret Jenderal Sudirman karya
            bergabung dengan Pelukis Front dan   bergabung dengan Poetera (Poesat   until 1953. He joined Pelukis Rakyat   Joes Soepadyo merupakan salah
            melukiskan suasana perang bersama   Tenaga Rakjat) dan Keimin Bunka   (People’s Painters) with Hendra   satu lukisan yang sering terekam
            Barli Sasmitawinata, Abedy, Sudjana   Shidoso. Pada dekade 1950-1960, ia   Gunawan, Affandi, Sudjojono, Trubus   dalam berbagai dokumentasi
            Kerton, dan Turkandi. Setelah secara   bergabung dengan LEKRA (Lembaga   Soedarsono, Permadi Leosta, and   kegiatan Istana Kepresidenan
            aktif menggelar pameran bersama   Kebudayaan Rakyat). Pada 1964,   Tatang Ganar. Tarmizi also joined   Republik Indonesia. Pada catatan
            Pelukis Rakyat, Hendra menggelar   Ngantung diangkat oleh Presiden   the group Sanggar Bumi Tarung in   kunjungannya ke Istana Merdeka
            pameran tunggal yang dibuka oleh   Sukarno menjadi Gubernur Jakarta.   Yogyakarta that was often associated   untuk mewawancarai Presiden
            Presiden Sukarno pada 1957. Ia   (Bogor, 1921–Jakarta, 1994)   with Lembaga Kebudayaan Rakyat   Sukarno pada 1957, Claire Holt
            menjadi tahanan politik di Bandung   Henk Ngantung began painting in   (LEKRA – Institute for People’s   menyebut namanya, dan mencatat
            dari 1965 sampai 1978. Setelah   1934. He studied under Bossardt and   Culture). He was famous in the   bahwa nama itu tidak dikenalnya.
            bebas, Hendra sempat berpameran   Rudolf Wengkart from 1937 to 1941.   1950s and his works were collected   There is little information about Joes
            tunggal di Jakarta pada 1979. Ia   He moved to Jakarta in the 1940s to   by President Sukarno. Tarmizi   Soepadyo in the history of Indonesian
            pindah dan bermukim di Bali sampai   join Poesat Tenaga Rakjat (POETERA –   disappeared in the aftermath of the   art. Even so, Soepadyo’s rendition
            ia wafat pada 1983. Buku biografinya   Center of People’s Power) and Keimin   1965 before he finally returned to his   of General Sudirman is one of the
            yang ditulis oleh Agus Dermawan   Bunka Shidoso. In the decade of 1950-  village in 1973. He moved to Jakarta   paintings in the Presidential Palace
            T, Surga Kemelut Pelukis Hendra,   1960, he joined Lembaga Kebudayaan   in 1993 and lived in Bumi Serpong   collection that is often recorded in
            diluncurkan pada 2018 dalam rangka   Rakyat (LEKRA – Institute for   Damai from 1997 until his death in   documentations of events occurred
            100 tahun Hendra Gunawan.  People’s Culture). He was appointed   2001.            in the palace. Claire Holt’s notes from
             (Bandung, 1918–Denpasar, 1983)  as the Governor of Jakarta in 1964 by            her visit to the Presidential Palace and
              Hendra Gunawan studied painting   President Sukarno.   12.  Jean-Daniel Guerry    her interview with President Sukarno
            under Wahdi Sumanta and Affandi.                       (1911–1971)                in 1957, mention his name as an artist
            He was a member of Seniman   11.  Itji Tarmizi          Jean Daniel-Guerry dikenal dengan   that she did not recognize.
            Indonesia Muda (SIM —Indonesian   (Lintau, Sumatra Barat, 1939–Jakarta,   patung-patung perempuan yang
            Young Artists) in both Yogyakarta   2001)              dibuat dengan garis yang sederhana.   14.  Karyono Js.
            and Solo. He established another       Karya-karya Itji Tarmizi   Karyanya dapat ditemui di beberapa   (Singasari, 1919–1972)
            sanggar, Pelukis Rakyat, in 1949.   menggambarkan keseharian   ruang publik di Kota Jenewa, Swiss.       Karyono mulai melukis secara
            During the revolution, he joined   kehidupan rakyat dan cenderung   Pada 1950-an karya-karyanya juga   otodidak sejak 1940. Di samping
            Barli Sasmitawinata, Abedy, Sudjana   mengarah pada realisme sosial. Ia   telah dikenal di kota Paris, Prancis.   melukis, ia juga menjabat sebagai
            Kerton, and Turkandi in Painters’   belajar melukis secara otodidak   Karya-karyanya diproduksi oleh   guru, dan kemudian Kepala Bidang
            Front and painted the war. After   hingga 1953, dan kemudian   pengecoran logam M.Pastorri,   Kesenian pada Jawatan Kebudayaan
            holding many exhibitions with Pelukis   bergabung di sanggar Pelukis Rakyat   sebuah lokasi produksi karya patung   Surabaya pada 1953–1964. Selain
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103