Page 17 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 17

yaitu tahap eseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam usahanya memahami
                          lingkungan, tahap ini lebih didominani pada usia anak 5 s.d 7 tahun. Dalam tahap

                          ini, anak secara langsung terlibat  dalam memanipulasi  (mengotak-atik) objek
                          untuk  belajar  sesuatu  pengetahuan  yang  dipelajari  secara  aktif,  dengan

                          menggunakan benda-benda kongkret atau menggunaksituasi yang nyata, pada

                          penyajian  ini  anak  tanpa  menggunakan  imajinasinya  atau  kata-kata.  Kedua
                          tahap  ikonik,  yaitu  suatu  tahap  pembelajaran  sesuatu  pengetahuan  di  mana

                          pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual
                          (visual  imaginery),  gambar,  atau  diagram,  yang  menggambarkan  kegiatan

                          kongkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif. Bahasa menjadi

                          lebih penting sebagai suatu media berpikir dan kemudian seseorang mencapai
                          masa  transisi  dan  menggunakan  penyajian  ikonik  yang  didasarkan  pada

                          pengindraan  ke  penyajian  simbolik  yang  didasarkan  pada  berpikir  abstrak.
                          Ketiga  tahap  simbolik,  yaitu  tahap  gagasan-gagasan  abstrak  banyak

                          dipengaruhi oleh bahasa dan logika. Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar

                          simbolik,  anak  memanipulasi  simbol-simbol  atau  lambang-lambang  objek
                          tertentu.  Anak  tidak  lagi  terikat  dengan  objek-  objek  seperti  pada  tahap

                          sebelumnya.  Anak  pada  tahap  ini  sudah  mampu  menggunakan  notasi  tanpa
                          ketergantungan  terhadap  objek  riil.  Pada  tahap  simbolik  ini,  pembelajaran

                          direpresentasikan  dalam  bentuk  simbol-simbol  abstrak,  yaitu  simbol-simbol
                          arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang

                          bersangkutan,  baik  simbol-simbol  verbal  (misalnya  hurufhuruf,  kata-kata,

                          kalimat-kalimat),  lambang-lambang  matematika,  maupun  lambang-lambang
                          abstrak yang lain. Berdasarkan teori Bruner tersebut, penguasaan bahasa anak

                          mempengaruhi  kematangan  kognitifnya.  Penguasaan  simbol,  dalam  hal  ini
                          bahasa, dapat diperoleh melalui pengalaman di lingkungan. Sastra anak adalah

                          salah satu media mengenalkan anak pada ingkungan sekaligus simbol, dalam hal
                          ini  bahasa.  Pengenalan  simbol  tersebut  tentunya  perlu  mempertimbangkan

                          tingkatan  enaktif,  ikonik,  dan  simbolik.  Tahap  enaktif  sebenarnya  anak  telah

                          memahami  simbol  secara  sederhana,  tahap  ikonik  pemahaman  simbol  telah
                          berkembang  pada  makna  konkret,  tahap  simbolik  pemahaman  anak  telah

                          mencapai  pemahaman  simbolik  abstrak.  Oleh  karena  itu,  sastra  anak  dapat





                                                           13
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22