Page 11 - E-Modul Pendidikan Matematika Kelas Tinggi SD
P. 11

Tabel 2.1 Saringan Eratosthenes
                                  1     2    3     4    5     6    7    8    9     10

                                  11    12  13  14  15  16  17  18  19  20
                                  21    22  23  24  25  26  27  28  29  30

                                  31    32  33  34  35  36  37  38  39  40
                                  41    42  43  44  45  46  47  48  49  50
                                  51    52  53  54  55  56  57  58  59  60

                                  61    62  63  64  65  66  67  68  69  70
                                  71    72  73  74  75  76  77  78  79  80

                                  81    82  83  84  85  86  87  88  89  90
                                  91    92  93  94  95  96  97  98  99  100

                         Mula-mula  bilangan  1  dicoret,  kemudian  dicoret  bilangan  kelipatan  2,
                  kecuali 2 itu sendiri. Selanjutnya coret semua bilangan kelipatan 3 kecuali 3 itu
                  sendiri.  Karena  4  sudah  tercoret  sedangkan  5  tidak,  maka  kemudian  dicoret
                  bilangan kelipatan 5, kecuali 5 itu sendiri. Proses ini berlanjut sampai bilangan
                  ke  100.  Setelah  itu  lingkari  bilangan-bilangan  yang  tidak  dicoret,  bilangan-
                  bilangan itulah bilangan prima kurang dari 100.
                  C. Bilangan Komposit
                         Bilangan  komposit  adalah  bilangan  asli  lebih  besar  dari  1  yang  bukan
                  merupakan  bilangan  prima.  Dengan  kata  lain,  bilangan  komposit  itu  adalah
                  bilangan  yang  mempunyai  lebih  dari  dua  faktor.  Bilangan  komposit  dapat
                  dinyatakan  sebagai  faktorisasi  prima  bilangan  bulat  atau  hasil  perkalian  dua
                  bilangan prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit yang pertama adalah 4, 6,
                  8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, dan 18.
                         Salah  satu  cara  untuk  menunjukkan  suatu  bilangan  itu  prima  atau
                  komposit  adalah  dengan  menyusun  objek-objek  sebanyak  bilangan  itudalam
                  bentuk jajaran  persegi panjang. Jika susunan yang dapat dibentuk hanya terdiri
                  bentuk persegi panjang vertical dan horizontal, maka bilangan tersebut adalah
                  bilangan  prima.  Misalnya  5  adalah  bilangan  prima  karena  susunan  objeknya
                  seperti berikut.






                  Gambar 2.6 Penggambaran Bilangan Prima
                         Dalam  pembelajaran,  anak  dapat  diberikan  melakukan  penyusunan
                  secara  bebas sebagai  berikut.
                             1.  Setiap anak diberi himpunan objek sebanyak sepuluhan atau lebih
                             2.  Kemudian  anak  diminta  untuk  menyusun    objek-objek  itu  dalam
                                berbagai bentuk jajaran persegi panjang




                                                                                                      6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16