Page 12 - E-Modul Pendidikan Matematika Kelas Tinggi SD
P. 12
3. Dengan menyusun mulai dari 2 objek, 3 objek, 4 objek, dan
seterusnya. Anak mencari dan mencatat jumlah maksimum macam
susunan persegi panjang yang dapat dibentuk dari objek-objek
tersebut.
4. Jika susunan yang dapat dibentuk ada tepat 2 macam, bilangan itu
adalah bilangan prima, tetapi jika lebih dari 2 macam bilangan itu
bukan bilangan prima (komposit)
Contoh:
Gambar 2.7 Penggambaran Bilangan Komposit
Berdasarkan susunan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bilangan 2
dan 3 adalah bilangan prima karena mempunyai 2 macam susunan saja yaitu
vertical dan horizontal, sedangkan bilangan 4 adalah bilangan komposit.
Setiap bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai hasil kali semua
pembaginya yang prima.
Contoh: 35 = 5 x 7
48 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3
Untuk contoh pertama 5 x 7 disebut faktorisasi prima dari 35, sedangkan contoh
kedua 2 x 2 x2 x2 x2 x 3 disebut faktorisasi prima dari 48.
Untuk menentukan semua faktor prima bilangan komposit, bisa dengan
melakukan pembagian berulang dimulai dari bilangan prima terkecil 2 dan
diteruskan sampai semua faktor prima yang diperoleh terakhir, atau dapat
dilakukan dengan menggunakan pohon faktor seperti contoh berikut.
Dari diagram di atas dapat ditulis faktorisasi primanya yaitu:
24 = 2 x 2 x 2 x 3
Namun demikian, untuk mengetahui apakah suatu bilangan adalah faktor dari
bilangan yang lain atau tidak, haruslah diketahui atau ingat tentang ciri-ciri suatu
bilangan habis dibagi oleh suatu bilangan lain.
Agar pembaca semakin paham mengenai materi bilangan genap dan
gasal, bilangan prima dan bilangn komposit, pembahasan lebih lanjut mengenai
materi bilangan prima dan bilangan komposit bisa dilihat pada link Youtube di
bawah ini:
https://youtu.be/-251_GGNGMw
7