Page 64 - E-Modul Pendidikan Matematika Kelas Tinggi SD
P. 64
Pertama, bangun diputar sehingga bangun datar semula meninggalkan
bingkainya, bila bangun datar tersebut diputar dan belum menemukan
bingkainya, maka pemutaran bangun datar tersebut dilanjutkan sampai
menempati kembali bingkainya. Pada contoh ini agar bangun menempati kembali
bingkainya diperlukan setengah putaran (tanda huruf A untuk memperlihatkan
bagaimana pemutaran tersebut berlangsung) hasilnya bagian atas menjadi di
bawah dan bagian bawah menjadi di atas (perhatikan huruf A asalnya berada di
kiri bawah menjadi di kanan atas dan terbalik).
Kedua, bangun diputar kembali agar menempati tempatnya atau bingkainya
seperti semula. Ternyata setelah diputar setengah putaran, bangun tersebut
menempati tempatnya kembali. Jadi, kita mempunyai kedudukan bangun datar
tersebutmenempati bingkainya dalam dua cara, yaitu pertama kedudukan awal
(sebelum diapa-apakan) dan kedua kedudukan setelah diputar setengah
putaran. Pemutaran satu putaran atau lebih tidak dihitung karena hanya
merupakan pengulangan dari pemutaran sebelumnya.
Karena bangun tersebut dapat menempati bingkainya dalam dua cara,
maka bangun tadi disebut mempunyai simetri putar tingkat dua atau banyaknya
simetri putar bangun tadi adalah dua. Berikut adalah beberapa contoh simetri
putar yang dimiliki oleh beberapa bangun datar.
a. Persegi panjang
Gambar 2.6
Persegi panjang ABCD dapat menempati bingkainya (dengan cara
memutar) dalam dua cara seperti yang digambarkan (lihat huruf-huruf pada tiap-
tiap pojoknya).
b. Persegi
Gambar 2.7
Persegi ABCD dapat menempati bingkainya (dengan cara menutar) dalam
empat cara (kedudukan pertama adalah kedudukan awal, kedua putar
seperempat putaran, ketiga putar setengah putaran, dan keempat putar tiga
perempat putaran) seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Video pembelajaran yang relevan materi simetri lipat dan simetri putar:
https://www.youtube.com/watch?v=iSvAgYCAtOM
59